Semarang, Idola 92.6 FM – Kontribusi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) begitu besar bagi perekonomian nasional. Namun, sayangnya, hingga saat ini upaya transformasi UMKM naik level masih tertatih-tatih. UMKM masih dihadapkan pada problem yang berlarat-larat dari hulu hingga hilir.

Salah satunya, masih susahnya UMKM menembus pasar ekspor. Padahal banyak produk tanah air yang siap bersaing dengan produk luar negeri lainnya. Hal itu diakui oleh Menteri Keungan Sri Mulyani Indrawati. Padahal, kegiatan ekspor akan berdampak baik bagi perekonomian. Sebab, UMKM menjadi salah satu kontributor besar bagi produk domestik bruto (PDB).

Sri Mulyani mengungkapkan, ada lima faktor yang menjadi biang kerok UMKM Indonesia masih susah ekspor. Kelimanya yakni: legalitas, akses pembiayaan, pendampingan, masalah produksi, dan pemasaran.

Lalu, jalan keluar apa yang mesti dilakukan untuk mengurai dan memecahkannya persoalan UMKM masih susah melakukan aktivitas ekspor? Adakah terobosan yang bisa ditempuh untuk menerabas jalan berliku tersebut?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Enny Sri Hartati, Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF). (her/ yes/ ao)

Dengarkan podcast diskusinya: