Vaksinasi Kepada Remaja di Jateng Akan Dipercepat

vaksinasi
Seorang pelajar di Kota Semarang mengikuti kegiatan vaksinasi.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah terus melakukan percepatan vaksinasi kepada masyarakat, khususnya di usia remaja. Tujuannya, untuk langkah antisipasi dan mengurangi risiko penularan COVID-19 di pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan pihaknya mendapatkan kiriman 2,6 juta dosis vaksin dari pemerintah pusat, dan dua juta vaksin di antaranya telah disuntikkan dalam waktu sepekan. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantor gubernur, kemarin.

Yulianto menjelaskan, pemprov memang telah mengusulkan penambahan vaksin sebanyak 2,5 juta dosis per pekan untuk percepatan program vaksinasi. Salah satu sasaran yang harus dicapai pada pelaksanaan pembelajaran tatap muka adalah usia remaja, yaitu pelajar SMP sederajat hingga SMA sederajat.

Menurutnya, percepatan vaksinasi kepada usia remaja merupakan respon dari evaluasi pembelajaran tatap muka yang telah dilakukan.

“Dan kita bersyukur bahwa minggu kemarin sudah 2,6 juta dosis ya. Temen-temen juga kecepatannya luar biasa, hampir dua juta per minggu temen-temen sudah bisa nyuntikkan. Dan pak gubernur minta untuk dipercepat lagi. Jadi, paling ndak seminggu kita bisa suntikkan 2,5 juta lagi,” kata Yulianto.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo juga telah memerintahkan kepada bupati/wali kota se-Jateng, untuk melakukan percepatan vaksinasi kepada pelajar tingkat SMP hingga SMA. Dengan kiriman kuota vaksin yang cukup banyak dari pusat hingga 2,6 juta dosis, maka harus bisa dimaksimalkan untuk percepatan vaksinasi.

Menurut Ganjar, vaksinasi merupakan salah satu upaya memerangi pandemi dan mengurangi risiko penularan COVID-19.

“Yang di level SMP atau sederajat, SMA/SMK dan madrasah semuanya yang sederajat itu kita minta untuk dilakukan percepatan vaksinasi. Maka tadi saya coba gas kepada kawan-kawan di tingkat kabupaten/kota, untuk melakukan percepatan vaksin. Nah, percepatan inilah yang saya minta dukungan dari bupati/wali kota,” ucap Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar juga meminta kepada bupati/wali kota se-Jateng, untuk melakukan pemantauan secara ketat pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di jenjang pendidikan anak usia dini (PAU) dan TK hingga SD. Yakni, dengan menyempurnakan sistem tatap muka dan melakukan kontrol atau patroli secara rutin. (Bud)