Warga Blora-Bojonegoro Mulai Gunakan Jembatan Terusan Blora-Bojonegoro

Jembatan penghubung Blora dengan Bojonegoro
Sejumlah pejabat nasional dan provinsi melihat pembangunan jembatan penghubung antara Kabupaten Blora di Jateng dengan Kabupaten Bojonegoro di Jatim, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Warga di Kabupaten Blora di Jawa Tengah dan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro di Jawa Timur, sekarang bisa melakukan mobilitas antarwilayah dengan nyaman tanpa harus menggunakan perahu. Sebab, jembatan penghubung kedua wilayah beda provinsi sudah selesai dibangun dan resmi digunakan masyarakat.

Salah satunya adalah Siti Halimah, warga Blora yang telah puluhan tahun menggunakan jasa penyeberangan perahu bila akan ke Bojonegoro di Jatim. Sebelumnya, jika akan pergi ke Bojonegoro atau orang Bojonegoro ke Blora harus menyeberang aliran Sungai Bengawan Solo yang cukup deras alirannya.

Menurut Siti, kala menyeberang menggunakan perahu selalu dihinggapi perasaan was-was takut perahu terbalik bila penuh muatan atau saat arus Sungai Bengawan Solo meningkat.

“Biasanya nyebrang pakai perahu, sudah puluhan tahun sejak saya kecil sudah ada. Ya takut nyebrang dengan perahu, takut tenggelam. Dulu bayar Rp500-Rp1.000, sekarang Rp2 ribu,” kata Siti, kemarin.

Terpisah, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan bahwa Jembatan Terusan Blora-Bojonegoro merupakan infrastruktur yang dinantikan masyarakat di kedua daerah. Selain itu, Jembatan Terusan Blora-Bojonegoro juga diharapkan bisa mendongkrak pembangunan ekonomi kawasan.

Menurut Ganjar, masyarakat akan lebih mudah di dalam menjalankan aktivitas setelah adanya jembatan penghubung.

“Mudah-mudahan yang berisiko tinggi karena nyebrangnya pakai perahu, besok lagi sudah bisa lewat sini (jembatan). Kerja sama antara dua kabupaten dan dua provinsi yang bagus,” ujar Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, sebenarnya Jembatan Terusan Blora-Bojonegoro dibangun pada Juni 2020 dengan panjang 1.100 meter dan lebar sembilan meter. Jembatan Terusan berada di Desa Luwih Haji di Kecamatan Ngraho, Bojonegoro dan di Desa Medalem di Kecamatan Kradenan, Blora. Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan sebanyak Rp97,5 miliar, dan merupakan anggaran Pemkab Blora bersama Pemkab Bojonegoro. (Bud)