Warga Sidomukti Temukan Arca Agastya

Arca Agastya yang ditemukan di Desa Sidomukti
Warga menunjukkan arca Agastya yang ditemukan di Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM – Seorang warga Desa Sidomukti di Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang, menemukan arca Agastya saat sedang melakukan penggalian di lahan miliknya. Arca Agastya tersebut, saat ini disimpan di rumahnya.

Arkeolog Semarang Tri Subekso mengatakan warga Desa Sidomukti yang bernama Faisal itu, menemukan sebuah arca Agastya saat sedang melakukan penggalian tanah di pembangunan rumahnya. Saat ditemukan, arca Agastya itu dalam kondisi masih relatif utuh.

Subekso menjelaskan, arca Agastya masih terlihat jelas atribut kedewaannya. Yakni memegang kendi (kamandalu), perut cenderung buncit dan senjata trisula.

Menurutnya, dari kondisi arca Agastya itu pahatannya memakai kaki sebatas mata kaki dan kelat bahu serta memakai gelang kaki dan memiliki sandaran. Dari bentuknya, diperkirakan arca itu dipastikan pernah menjadi bagian dari bangunan candi.

“Penemuan arca Aghastya yang ada di Desa Sidomukti ini, diawali dari adanya info bahwa ada salah seorang penduduk di Dusun Geblog yang menemukan sebuah arca yang terpendam dalam tanah. Jadi ketika warga tersebut yang bernama Mas Faisal sedang membangun rumah, dan ternyata ketika digali ada temuan arca. Arca ini kemudian diamankan Mas Faisal di rumahnya,” kata Subekso, Sabtu (6/2).

Lebih lanjut Subekso menjelaskan pada candi-candi di Pulau Jawa, biasanya arca Agastya ditempatkan di relung selatan candi. Dalam ajaran Hindu, nama Rsi Agastya banyak disinggung dalam kesusastraan kuno dan prasasti.

“Jejak peninggalan candi di Desa Sidomukti Bandungan, sudah disinggung dalam berbagai laporan kepurbakalan Belanda. Yakni tahun 1870, 1891 dan 1914 banyak disebutkan adanya temuan arca Ganesha dan keberadaan bangunan pemandian kuno,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaUlama Minta Warga Jateng Berdoa Selama Dua Hari di Rumah
Artikel selanjutnyaTantangan Bulog Dalam Pengadaan Beras Terbentur Harga Petani