Ancaman Resesi Bagi UMKM Jateng Jadi Peluang Jualan di Pasar Domestik

Pekerja mebel
Pekerja mebel sedang menyelesaikan pekerjaan.

Semarang, Idola 92,6 FM – Adanya ancaman resesi global yang terjadi di tahun depan, membuat sejumlah negara mengambil kebijakan penyelamatan. Bahkan Indonesia juga melakukan hal yang sama, agar perekonomian tetap berjalan dan bertumbuh.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng Ema Rachmawati mengatakan resesi bisa saja tetap dirasakan para pelaku UMKM, karena dimungkinkan harga barang mengalami kenaikan. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di Hotel Po Semarang, belum lama ini.

Ema menjelaskan, ancaman resesi di dalam negeri diperkirakan tidak sama dengan luar negeri. Yakni, kenaikan harga barang sampai tidak terjangkau masyarakat.

Menurut Ema, untuk bangsa Indonesia selama ini tidak terlalu bergantung kebutuhan yang dipasok dari luar negeri. Semisal minyak goreng saja, masyarakat Indonesia bisa membuat sendiri.

“Besok tahun 2023 kita belum tahu ya. Tapi saya optimisnya gini, Indonesia bukan negara yang bergantung pada orang lain. Kita bisa melakukannya sendiri. Nah ini yang kita lagi dorong adalah kita jualan di pasar lokal saja, untuk memperkuat di pasar lokal daripada di luar negeri yang ongkos kirimnya mahal,” kata Ema.

Lebih lanjut Ema menjelaskan, untuk menghadapi adanya wacana resesi di tahu depan itu para pelaku UMKM asal Jateng sudah bersiap diri.

Hal itu dibuktikan pada saat pameran di Sulawesi Selatan, produk-produk pelaku UMKM asal Jateng mendapat sambutan positif dan mendatangkan reseller cukup besar.

“Contohnya produk fesyen atau pakaian dari Jateng, itu sampai punya kontrak Rp5 miliar hanya dengan Sulawesi Selatan saja. Artinya tidak perlu memasarkan ke negara lain cukup di dalam negeri saja,” pungkasnya. (Bud)