Bagaimana Memulihkan Indeks Demokrasi?

Indeks Demokrasi Indonesia_ilustrasi
ilustrasi/newsfirst

Semarang, Idola 92.6 FM – Kepercayaan publik kepada Presiden Joko Widodo terus meningkat karena Pemerintah dianggap berhasil menangani pandemi Covid-19 dan memulihkan ekonomi nasional. Namun, tingkat kepercayaan ini rentan tereduksi apabila pemerintah tidak segera memperbaiki indeks demokrasi yang kian merosot.

Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia baru-baru ini, tingkat kepercayaan publik kepada Presiden Jokowi naik. Pada Desember 2021, tingkat kepercayaan publik kepada Jokowi mencapai 71 persen. Angka itu meningkat tajam dibandingkan dengan Juni 2021 yang hanya sebesar 59 persen.

Peningkatan kepercayaan publik terhadap Presiden dilandasi salah satunya perbaikan kondisi ekonomi di tengah pandemi.

Namun, berdasarkan analisis Indikator Politik Indonesia, tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden Jokowi sangat rentan merosot apabila pemerintah tidak peduli pada isi perbaikan indeks demokrasi Indonesia. Mengingat, dalam laporan Indeks Demokrasi yang dirilis The Economist Intelligence Unit tahun lalu—skor Indonesia berada pada titik terendah dalam 14 tahun terakhir.

Lantas, apa penyebab turunnya indeks demokrasi, bagaimana jalan pemulihannya? Ketika kepercayaan publik kepada pemerintahan Jokowi naik tajam, indeks demokrasi masih rendah, apa yang mesti segera dilakukan agar Pemerintahan Presiden Jokowi meninggalkan legacy berupa ‘tingginya” Indeks Demokrasi yang akan sangat dikenang dan sekaligus happy ending?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber yakni: Muhammad Busyrol Fuad (Manajer Advokasi Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM)); Prof Firman Noor (Peneliti Senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)); dan Bivitri Susanti (Ahli Hukum Tata Negara/ Dosen Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera). (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: