BI dan Pemprov Jateng Upayakan Percepatan Pembangunan Berkelanjutan

Kepala KPw Bank Indonesia
Kepala KPw BI Jateng Rahmat Dwisaputra (tengah) berfoto bersama dengan para pembicara di acara Central Java Investment Business Forum 2022 vol.1 di Hotel Gumaya Semarang, Selasa (7/6).

Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah terus bekerja sama dan berkoordinasi, dalam upaya percepatan pembangunan berkelanjutan. Terutama, untuk mewujudkan ekonomi hijau dan ekonomi sirkular.

Kepala KPw BI Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan pihaknya menyelenggarakan investment challenge kepada seluruh pemkab/pemkot se-Jateng, dengan mengajukan proposal investasi di bidang infrastruktur maupun pariwisata hingga manufaktur dan perdagangan. Pernyataan itu dikatakan di sela kegiatan Central Java Investment Business Forum 2022 vol.1 di Hotel Gumaya Semarang, Selasa (7/6).

Rahmat menjelaskan, bersama Pemprov Jateng pihaknya terus mengembangkan Koridor Ekonomi, Perdagangan, Investasi dan Pariwisata (Keris) guna mewadahi para investor untuk melihat potensi di masing-masing kabupaten/kota. Pada tahun ini, ada lima kabupaten/kota di Jateng yang dianggap terbaik pengajuan proposal investasi. Yakni Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kabupaten Banjarnegara, Jepara dan Boyolali.

Menurutnya, untuk di Kota Tegal adalah pengolahan limbah bahan beracun berbahaya (B3) dan di Kota Pekalongan adalah technopark perikana sementara di Kabupaten Jepara adalah industri garam. Sedangkan Boyolali adalah ikan lele, dan Banjarnegara adalah industri mokaf.

“Kita sih sebenarnya mendorong supaya tercipta green investment. Jadi yang masuk ke green economy atau circular economy, karena itu menjadi salah satu isu di Presidensi G20. Green economy adalah secara Amdal itu memang memenuhi tidak merusak lingkungan,” kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat meminta para pengusaha di Jateng, terus menjaga keberlanjutan ekonomi hijau.

Sementara itu Sekda Jateng Sumarno menambahkan, Central Java Investment Business Forum memberikan informasi tentang potensi-potensi investasi di setiap kabupaten/kota. Kehadiran pemprov terkait dukungan investasi, yakni dengan memberikan kemudahan perizinan kepada calon investor masuk ke Jateng.

Menurutnya, potensi-potensi investasi di Jateng cukup luar biasa dan harus bisa dikelola dengan baik guna menarik minat calon investor.

“Menjadi kewajiban kita dari sektor pemerintahan itu memfasilitasi, bagaimana investor itu tertarik. Tentu saja untuk membujuk orang harus menawarkan yang menyenangkan, dan kemudahan-kemudahan yang diberikan,” ucap Sumarno.

Sumarno menyebutkan, kemudahan perizinan yang dibutuhkan calon investor adalah mudah-murah-cepat. (Bud)