BI Siapkan EWS Inflasi di Jateng

Rahmat Dwisaputra
Rahmat Dwisaputra, Kepala KPw BI Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah menyiapkan early warning system (EWS), untuk memantau pergerakan harga yang berpengaruh terhadap laju inflasi. Tujuannya, agar laju inflasi tidak terus naik dan bisa ditekan sesegera mungkin.

Kepala KPw BI Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan salah satu EWS untuk memantau pergerakan harga komoditas yang bisa memicu inflasi, yakni aplikasi Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (SiHaTi). Yaitu, pengendalian inflasi terus dimaksimalkan dengan upaya intervensi langsung dan pengawasan secara komprehensif serta intens terhadap komoditas penyebab inflasi. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantor gubernur, kemarin.

Rahmat menjelaskan, aplikasi SiHaTi sudah empat kali dilakukan perubahan untuk mendeteksi adanya pergerakan harga dari komoditas pangan penyebab inflasi. Pembaruan SiHaTi yang tersedia dan bisa diakses dari gawai itu, sudah dilengkapi fitur EWS.

Menurutnya, dengan fitur itu akan memudahkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk bergerak jika terjadi kenaikan atau penurunan harga komoditas.

“Harga naik lima hari berturut-turut ataupun harga turun dalam lima hari berturut-turut, itu akan timbul early warning system. Dan dorongan ke seluruh anggota TPID provinsi, sehingga nanti kita bisa call for meeting segera melakukan tindakan-tindakan. Kita integrasikan dengan sislogda-nya Pemprov Jateng. Tinggal nanti kabupaten/kota diminta untuk aktif meng-update-nya,” kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, pergerakan harga yang terpantau dari SiHaTi itu akan ditindaklanjuti TPID Jateng jika memang sudah berada di atas ambang batas normal atau di bawah ambang batas normal. Oleh karena itu, pemerintah kabupaten/kota di Jateng harus cepat tanggap dan aktif melakukan pembaruan data komoditas di daerahnya masing-masing.

“Dari monitoring di SiHaTi itu, kita bisa segera call for meeting untuk melakukan tindakan-tindakan. Kita integrasikan dengan pemprov, tinggal nanti bagaimana kabupaten/kota aktif melakukan updating data,” jelasnya.

Diketahui, inflasi Jateng pada Juli 2022 mencapai 0,51 persen dan banyak disumbang kenaikan kelompok cabai merah. (Bud)