BPJS Kesehatan Semarang Evaluasi Apotik PRB

BPJS
Masyarakat saat mendapat penjelasan dari petugas BPJS Kesehatan.

Semarang, Idola 92,6 FM – BPJS Kesehatan Cabang Semarang mengevaluasi 14 apotik dan tiga instalasi farmasi yang bekerja sama dalam menyelenggarakan Program Rujuk Balik (PRB).

Hal itu dilakukan, untuk memastikan kualitas pelayanan obat kepada masyarakat peserta BPJS Kesehatan.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Andi Ashar mengatakan pelayanan obat PRB diberikan bagi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang memiliki riwayat penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, jantung, asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), epilepsi, stroke dan sindroma lupus eritematosus (SLE).

Menurutnya, pelayanan obat PRB kepada peserta harus memenuhi kriteria 3B. Yakni benar stabil, benar diagnosa dan benar obat.

Andi menjelaskan, peserta yang masih membutuhkan pengobatan atau asuhan keperawatan jangka panjang di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) tetap harus dengan rekomendasi dari dokter yang merawat.

“Meski kondisi pasien telah dinyatakan stabil, namun baik faskes dan pasien tetap tidak boleh abai. FKTP tempat pasien tetap perlu mengingatkan peserta PRB agar rutin berobat dan mengonsumsi obat serta memastikan ketersediaan obat,” kata Andi

Lebih lanjut Andi menjelaskan, ada 80.213 peserta PRB terdaftar dengan kondisi stabil di Kota Semarang dan di Kabupaten Demak. Sedangkan 65,74 persen di antaranya menderita penyakit diabetes disusul hipertensi 26,52 persen dan jantung 3,46 persen.

“Apabila pada apotik PRB yang dituju peserta ditemui obat kosong, tak perlu khawatir peserta akan tetap memperoleh haknya. Apotik akan memberikan obat yang diresepkan versi reguler free tanpa iur biaya,” jelasnya.

Sejak awal tahun, BPJS Kesehatan dituntut untuk meningkatkan mutu layanan melalui berbagai inovasi, Pihaknya sangat berharap apabila ada masukan dan saran serta inovasi dari jejaring untuk dapat disampaikan dan dikembangkan bersama demi meningkatkan kualitas layanan peserta PRB.

PIC Apotik Sanafarma, Aquina Alia Retnowati menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen dalam memenuhi dan menjaga ketersediaan obat PRB.

Saat ini, pengadaan obat telah dimudahkan dengan adanya e-purchase.

“Kami juga memantau pasien PRB dan selalu mengingatkan mereka untuk rutin mengkonsumsi dan mengambil obat, tentunya dengan cara yang tepat,” ujarnya.

Salah satu peserta PRB, Giyono merasa terbantu dengan adanya program PRB.

Manfaat yang didapat cukup maksimal, dan dirinya merasa puas dengan pelayanan tersebut.

“Baik di rumah sakit ataupun saat ini saya sudah ditangani oleh FKTP. Semua pelayanan yang saya rasakan sangat baik dan memuaskan,” ucap Giyono. (Bud)