Buat Usaha Pengolahan Sampah, Desa Bojongnangka Raup Untung Ratusan Juta per Bulan

Olah limbah sampah
Warga Desa Bojongnangka di Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang saat mengolah limbah sampah menjadi pupuk organik.

Semarang, Idola 92,6 FM – Warga Desa Bojongnangka di Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang bisa berbangga hati, karena saat ini desanya menjadi desa berkembang dari sebelumnya menyandang predikat desa miskin. Salah satu upaya mengangkat predikat desa berkembang, karena adanya usaha pengolahan sampah yang merupakan pendampingan dari BKD Jawa Tengah.

Kepala Desa Bojongnangka Wahmu mengatakan pada 2020 kemarin, desanya menjadi binaan dari BKD Jateng melalui program Satu OPD Satu Desa. Selama dua tahun dilakukan pendampingan, Desa Bojongnangka mampu lepas dari jeratan kemiskinan. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantor desa, baru-baru ini.

Wahmu menjelaskan, awalnya pihaknya sempat belajar di wilayah Tawangmangu Kabupaten Karanganyar tentang bagaimana mengolah sampah secara baik untuk diolah menjadi pupuk organik. Namun, sarana prasarana pengolah limbah sampah belum bisa optimal sehingga ada bantuan dari BKD Jateng.

Menurutnya, BKD Jateng melakukan pendampingan guna meningkatkan perekonomian warga melalui pengolahan sampah menjadi pupuk organik. Bantuan yang diberikan berupa alat mesin pengayak sampah, rongga batu untuk fermentasi sampai pada angkutan becak sampah.

“Kami Pemerintah Desa Bojongnangka lewat anggaran dana desa, mencoba membuat pengolahan pupuk organik. Bahannya dari mana, dari masyarakat yaitu limbah rumah tangga. Itu yang kita olah,” kata Wahmu.

Lebih lanjut Wahmu menjelaskan sejak mendapat bantuan dan didampingi BKD Jateng, usaha pengolahan sampah bisa beroperasi sehingga mampu menghasilkan pupuk organik.

“Sejauh ini, mesin pembuat pupuk organik mampu menghasilkan sekitar satu ton dalam sebulan. Hasil pembuatan kompos tidak dijualbelikan, tetapi diberikan ke petani secara gratis. Itu semua dilakukan, guna membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia,” pungkasnya. (Bud)