Dinkes Jateng Sebut Kasus Omicron Belum Terdeteksi

Gubernur Ganjar Pranowo
Gubernur Ganjar Pranowo mendapat penjelasan dari pegawai Dinas Kesehatan Jateng terkait stok vaksin di gudang di Tambakaji Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah mengakui, kasus omicron belum ditemukan dan pihak kesehatan akan terus melakukan pemantauan. Termasuk, adanya kecurigaan terhadap pasien dengan kategori yang dianggap menyerupai.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan kasus omicron diketahui belum ditemukan, meskipun sempat diduga ada yang terpapar varian tersebut. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantor gubernur, baru-baru ini.

Yulianto menjelaskan, saat itu sempat ada kecurigaan ada dua orang terpapar varian omicron di Kabupaten Karanganyar dan Pemalang. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan dan pengambilan PCR hasilnya negatif.

Menurut Yulianto, ada tiga tahapan untuk diagnosa guna menentukan dan memastikan kecurigaan dari pasien. Yakni tahap tahap pertama adalah kecurigaan, kemudian dilanjutkan pemeriksaan dan tes hingga dua kali. Apabila ada kecenderungan disebut probable, dan dilakukan pemeriksaan
ulang sampai hasil diketahui dan diakui.

“Jadi itu bagian dari survailen ya, survailen itu adalah pengamatan yang terus menerus yang dikaitkan dengan pola penyebaran dari omicron itu. Itu bagian dari survailen. Jadi, setiap yang dicurigai itu selalu kita tangkap dan kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Yulianto.

Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, pemeriksaan dilakukan di Jateng karena juga mempunyai laboratorium WGS. Namun, pihaknya selalu melakukan pemeriksaan secara silang agar hasilnya bisa diakui.

Terpisah, Gubernur Ganjar Pranowo sudah memerintahkan kepada seluruh rumah sakit yang ada di bawah kewenangan provinsi maupun kabupaten/kota untuk bersiaga. Termasuk seluruh SDM yang ada di rumah sakit, dan juga tempat tidur untuk merawat pasien.

Menurutnya, seluruh sarana prasarana penunjang juga dipersiapkan untuk menghadapi segala kemungkinan.

“Tapi kita waspada, wong kemarin Jawa Timur aja ada. Kita kan sudah deg-degan. Tapi ya kalau sudah masuk gini ya sudah pasti masuklah gitu, tinggal kita menjaga saja agar mereka yang kena kuat gitu. Kalau saya menyakini pasti masuk, wong pergerakannya seperti itu kok,” ujar Ganjar.

Ganjar berharap, masyarakat juga membantu dan berpartisipasi dalam upaya menekan dan mencegah penyebaran kasus COVID-19. (Bud)