Ditjen Bimas Budha Kemenag Minta Borobudur Steril Saat Ada Upacara Keagamaan

Candi Borobudur
Candi Borobudur. (photo/istimewa)

Semarang, Idola 92,6 FM – Direktorat Jenderal Bimas Budha Kementerian Agama meminta kepada Pemprov Jawa Tengah, agar ikut menjaga kekhusyukan kegiatan ibadah dengan melakukan sterilisasi areal Candi Borobudur. Terutama, tidak mengizinkan pengunjung naik ke badan candi saat dilaksanakan ritual keagamaan.

Dirjen Bimas Budha Kemenag Nyoman Suryadharma mengatakan sterilisasi di areal Candi Borobudur diperlukan, untuk kepentingan ibadah agar lebih khusyuk dan sakral. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantor gubernur, baru-baru ini.

Nyoman menjelaskan, saat dilakukan puja bhakti atau perayaan hari raya di Candi Borobudur untuk tidak mengizinkan pengunjung naik di struktur badan candi. Sehingga, candi benar-benar sakral saat umat Budha melakukan ibadah. Sebab, ada ritual mengelilingi candi sebanyak tiga kali.

Menurutnya, karena kepentingan ibadah juga agar tidak ada batasan bagi umat Budha saat merayakan hari raya di Candi Borobudur. Meskipun tidak dibatasi, namun tetap akan diatur ketertibannya.

“Pemanfaatan Borobudur, yang mana pada 2023 kami akan mengadakan event besar yang namanya Swayamvara Tripitaka Gatha. di Candi Borobudur. Ketika umat Budha di seluruh Indonesia atau dari mancanegara melakukan puja bhakti atau hari raya di Borobudur itu, kami minta Borobudur dari sisi struktur tidak ada orang naik di struktur candi. Agar candi itu benar-benar sakral, ketika kami melakukan hari raya,” kata Nyoman.

Lebih lanjut Nyoman menjelaskan, pada perayaan Waisak tahun ini yang dipusatkan di Candi Borobudur bisa berjalan dengan lancar dan aman. Melalui perayaan Waisak, menggaungkan Candi Borobudur sebagai tempat ibadah agama Budha di Indonesia dan dunia.

“Ini sesuai nota kesepakatan antara empat menteri dan dua gubernur, yang dilakukan pada Februari lalu,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaMemahami “Citayam Fashion Week” Di Antara Ekspresi dan Upaya Komersialisasi
Artikel selanjutnyaBalai Industri Tekstil dan Alas Kaki Latih 51 Ribu Tenaga Kerja Siap Pakai