Dukung Literasi Keuangan, OJK Jateng-DIY Luncurkan Simolek

Peluncuran Simolek
Kepala OJK Kanreg 3 Jateng-DIY Aman Santosa (dua dari kanan) bersama Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (tengah) usai peluncuran Simolek.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dalam rangka mendukung literasi keuangan dan mendorong target indeks inklusi keuangan 2024 sebesar 90 persen, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 3 Jawa Tengah dan Yogyakarta meluncurkan Sarana Informasi Mobil Literasi dan Edukasi Keuangan (Simolek).

Saat ini, literasi keuangan di Jateng tergolong masih rendah hanya 47,38 persen. Namun, lebih tinggi bila dibandingkan indeks literasi nasional yang hanya sebesar 38,03 persen.

Kepala OJK Kanreg 3 Jateng-DIY Aman Santosa mengatakan indeks inklusi atau ketersediaan akses produk keuangan di Jateng saat ini tercatat sebesar 65,71 persen, masih lebih rendah dibandingkan nasional yang sudah mencapai 76,19 persen. Pernyataan itu dikatakannya di sela peluncuran Simolek di kantornya, kemarin.

Menurut Aman, hal ini mencerminkan masih terdapat kelompok masyarakat yang belum dapat mengakses produk atau jasa maupun layanan keuangan.

Oleh karena itu, OJK melakukan terobosan baru guna mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan melalui kendaraan Simolek.

Kegiatan tersebut berdasarkan kolaborasi bersama pemerintah daerah dan industri jasa keuangan.

“Kegiatan Simolek ini akan dilakukan secara masif di berbagai wilayah se-Jawa Tengah dengan berbagai sasaran. OJK terbuka memberikan kesempatan bagi industri jasa keuangan maupun pemerintah daerah yang berencana memanfaatkan penggunaan Simolek ini untuk pelaksanaan kegiatan edukasi dan inklusi keuangan di wilayah Jawa Tengah,” kata Aman.

Sementara itu Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan OJK bersama BRI, melalui Simolek Edutaniment.

Menurutnya, kegiatan tersebut dilakukan langsung di tengah masyarakat yang memang dalam kesehariannya sering ditawari iming-iming penawaran investasi bodong.

“Saya berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dan masif. Sehingga bisa menjangkau daerah lainnya dan masyarakat semakin melek keuangan,” ujar Mbak Ita. (Bud)