Ekonomi Jateng Terjaga Imbas Optimisme Konsumen

Rahmat Dwisaputra
Rahmat Dwisaputra, Kepala KPw BI Jateng.

Solo, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah menyebut, perekonomian provinsi ini pada Februari 2022 tetap terjaga dan kuat imbas dari optimisme dari konsumen dalam negeri. Hal itu tecermin, dari hasil survei Bank Indonesia terhadap masyarakat Jateng.

Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Februari 2022 sebesar 122,18, namun masih di bawah indeks di Januari 2022 sebesar 129,25. Pernyataan itu dikatakan saat membuka capasity building di Hotel Alila, Jumat (18/3).

Rahmat menjelaskan, optimisme konsumen pada Februari 2022 terhadap kondisi perekonomian selama enam bulan ke depan diperkirakan masih tetap menguat. Namun, level IKK pada Februari 2022 tidak setinggi pada bulan sebelumnya yang disebabkan pada Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) relatif lebih rendah.

Menurutnya, IKE yang lebih rendah disebabkan penurunan persepsi konsumen terhadap tingkat penghasilan konsumen dan ketersediaan lapangan pekerjaan.

“Kalau kita lihat hasil survei konsumen yang sering kita lakukan secara rutin, hasil survei indeks keyakinan konsumen pada Februari itu sudah positif namun memang lebih rendah dibanding triwulan empat 2021. Hampir sama kelakuannya masyarakat Jawa Tengah dengan nasional maupun global, biasanya pola konsumennya juga hampir sama karena pola konsumsinya menurun juga di triwulan pertama 2022 maka ekspor kita juga melambat,” kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, indeks tingkat penghasilan dan indeks ketersediaan lapangan kerja pada Februari 2022 tercatat menurun masing-masing pada 110,65 dan 104,40 dari indeks bulan sebelumnya. Sementara, indeks konsumen durable goods kembali meningkat dari 94,66 menjadi 95,50 pada Februari 2022.

“IEK yang tidak setinggi bulan sebelumnya tersebut, disebabkan karena penurunan keyakinan responden terhadap tingkat penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja serta kondisi kegiatan usaha enam bulan ke depan,” pungkasnya. (Bud)