Investasi Berikan Nilai Tambah Bagi Negara

Jokowi
Photo/Istimewa

Semarang, Idola 92,6 FM – Masuknya investasi asing ke suatu daerah, menjadi nilai tambah dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Terutama, yang memang investasi usaha padat karya dan membutuhkan banyak tenaga kerja.

Presiden Joko Widodo mengatakan investasi saat menjadi rebutan banyak negara, dan bangsa Indonesia harus mampu menjadi pemenang sebagai negara tujuan calon investor. Pernyataan dikatakan di sela ground breaking pabrik Wavin di Grand Batang City atau Kawasan Industri Terpadu Batang, Senin (3/10).

Presiden Jokowi menjelaskan, di tengah situasi dunia yang sedang sulit ini maka investasi dapat memberikan nilai tambah sekaligus mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Selain itu, akan memberikan pemasukan terhadap penerimaan negara dari dalam bentuk pajak maupun cadangan devisa.

Menurutnya, investasi apapun yang akan masuk ke wilayah Indonesia akan dikejar karena hal itu bakal membuka dan menciptakan lapangan kerja baru.

“Dalam situasi krisis ekonomi global sekarang ini, adanya investasi seperti ini memberikan kepercayaan yang baik kepada negara kita. Sehingga, nantinya investor yang lain akan datang dan kita harapkan dengan investasi-investasi itu pertumbuhan ekonomi bisa kita pertahankan dalam posisi yang baik,” kata Presiden Jokowi.

Lebih lanjut Presiden Jokowi menjelaskan, kepercayaan dari investor yang masuk ke Indonesia memang harus dijaga. Sebab, dengan menjaga kepercayaan dari para investor akan mengundang calon investor lainnya datang ke Indonesia.

Diketahui, dari laporan yang masuk di Kementerian Investasi sudah ada 10 perusahaan berinvestasi di Kawasan Industri Terpadu Batang. Mulai dari pabrik baterai mobil listrik, kaca, alat kesehatan dan sebagainya.

Sementara itu, pembangunan pabrik Wavin yang merupakan anak usaha Orbia menempati lahan seluas 20 hektare. Direncanakan, akan mulai beroperasi pada 2024 mendatang.

Investasi Wavin di Kawasan Industri Terpadu Batang sebesar USD 125 juta atau setara Rp1,9 triliun, dan diharapkan bakal menyerap hampir 500 tenaga kerja secara langsung. (Bud)