JNE Dukung Upaya Pemulihan Ekonomi UMKM

JNE
Diskusi virtual tentang Peluang UMKM Pasca Pandemi yang diadakan JNE Jateng-DIY.

Semarang, Idola 92,6 FM – JNE terus berupaya membantu pemerintah, dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional khususnya para pelaku UMKM. Salah satunya, membantu dari sektor logistik atau pengiriman barang produk UMKM baik pemberian diskon hingga gratis ongkos kirim.

Head of Regional Jateng-DIY JNE Marsudi mengatakan pihaknya tetap memberikan bantuan dan kemudahan kepada para pelaku UMKM, baik di masa pandemi maupun pandemi telah berakhir. Pernyataan itu disampaikan saat dialog “Peluang UMKM Pasca Pandemi” secara virtual, belum lama ini.

Menurutnya, JNE juga siap membantu pelaku UMKM yang belum melek teknologi digital. Yakni, dengan memberikan pelatihan secara gratis dan pelaku UMKM bisa mengembangkan usahanya.

“Nah JNE dengan UMKM ini, selama masa pandemi ada beberapa yang sempet awal-awal itu booming. Artinya booming karena bingung masker dan APD pada awal-awal. Makanya kemarin kami sempat memberikan diskon 50 persen, dan dikirim ke seluruh Indonesia,” kata Marsudi.

Salah satu penggerak desa wisata yang dianggap berhasil, Sugeng Handoko dari Desa Wisata Nglanggeran Gunungkidul menjelaskan, ada tantangan besar dalam mengenalkan dan memasarkan produk UMKM di desanya. Sebab, apabila wisata masih belum bisa menggeliat akan berdampak pada tidak lakunya produk UMKM.

Menurutnya, upaya yang bisa dilakukan dengan menggarap wisata virtual Desa Nglanggeran dan para pesertanya mendapatkan produk UMKM setempat. Hal itu ternyata mendapat respon positif, dan mampu mendatangkan pesanan dari masyarakat.

Sugeng menjelaskan, campur tangan dari JNE saat itu membantu para pelaku UMKM dan tidak perlu susah payah mengirim produknya hingga ke tangan konsumen. Sebab, rerata para pelaku UMKM di Desa Nglanggeran adalah kalangan ibu rumah tangga.

“Pariwisata dan ekonomi kreatif atau UMKM, itu seperti keping mata uang. Jadi saling melengkapi, dan satu kesatuan. Jadi yang kita jual itu selain produknya, juga interaksi wisatawan dengan masyarakat yang ada di desa,” ujar Sugeng.

Sugeng lebih lanjut menjelaskan, upaya yang dilakukannya itu ternyata membuahkan hasil. Desa Wisata Nglanggeran mendapat anugerah sebagai desa terbaik di dunia, yang diberikan organisasi wisata dunia dan menyisihkan 44 desa dari 32 negara. (Bud)