KIW Dorong Usaha Pemerintah Tarik Investor Asing

Kawasan industri Wijayakusuma
Sejumlah perwakilan calon investor saat meninjau kawasan industri Wijayakusuma.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pengelola Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) mendukung usaha Pemprov Jawa Tengah, dalam upaya menarik calon investor asing menanamkan modalnya di provinsi ini. Para calon investor asing yang akan menanamkan modal di Jateng, bisa menentukan lokasi usahanya sesuai dengan kebutuhan lahan dan infrastruktur penunjangnya.

Direktur Utama KIW Ahmad Fauzie Nur mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada Pemprov Jateng, yang menggelar kegiatan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2022. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.

Fauzie menjelaskan, kegiatan CJIBF tidak hanya sekadar pemberian informasi atau paparan di dalam ruangan saja tetapi juga peninjauan ke kawasan industri secara langsung. Sehingga, calon investor akan mendapatkan gambaran pasti tentang usahanya ke depan.

Menurutnya, dengan datang langsung berkunjung ke lokasi kawasan industri juga bisa memberikan sejumlah informasi detil tentang konsep industri dan segala kebutuhannya.

“Untuk sosialisasi dan memberikan informasi lebih komprehensif kepada investor maupun calon investor di Jawa Tengah dan Indonesia pada umumnya tentang keunggulan Jawa Tengah. KIW sampai dengan saat ini selalu berpartisipasi ikut hadir, dan menyambut positif acara ini. CJIBF tahun ini kita sangat mengapresiasi Pemprov Jawa Tengah,” kata Fauzie.

lebih lanjut Fauzie menjelaskan, para calon investor asing yang memilih lokasi di KIW juga bisa mendapatkan infrastruktur penunjang usahanya.

Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Ratna Kawuri menyatakan, penyelenggaraan CJIBF telah menjadi rujukan di tingkat nasional.

Menurutnya, sejumlah provinsi di Indonesia juga telah melakukan studi banding ke Jateng.

“Kalau bicara potensi dari realisasi investasi yang pertama energi. Ada listrik, gas dan air. Kemudian tekstil ada garmen, makanan dan alas kaki. Selain agri industri juga manufaktur,”ujar Ratna.

Ratna menyebutkan, penyelenggaraan CJIBF sejak lima tahun yang lalu selalu berjalan baik dan lancar karena dukungan serta kolaborasi dari semua pihak. (Bud)