Merefleksi Hari Keluarga Nasional, Bagaimana Penguatan Fungsi Keluarga agar Menjadi Misi Bangsa ke Depan?

Hari Keluarga Nasional
ilustrasi/istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – Keluarga memiliki peran penting dalam membentuk manusia yang berkualitas. Prof Alan Hayes AM dari University of Newcastle mengatakan bahwa keluarga yang kuat akan menghasilkan anak-anak yang kuat pula. Dan secara agregat, hal ini akan membentuk sebuah bangsa yang kuat.

Karena, keluarga akan membentuk karakter seseorang dan berpengaruh pada lingkungannya. Sebab keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama bagi pembentukan karakter. Peran penting dan kualitas keluarga yang mewarnai pembentukan karakter yaitu pada model pendidikan yang diberikan orang tua terhadap anaknya.

Terkait pentingnya peran keluarga, dalam momentum Hari Keluarga Nasional yang jatuh setiap tanggal 29 Juni atau hari ini Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto mengatakan,  momentum Hari Keluarga Nasional tahun 2022 harus digunakan sebagai ajang sosialisasi dan optimalisasi fungsi keluarga di Indonesia. Ada delapan fungsi keluarga, yakni: agama, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan fungsi pembinaan lingkungan untuk mewujudkan keluarga yang berketahanan.

Lalu, bagaimana mengurai dan mewujudkan potensi itu—sebagaimana dimaksud oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto tentang fungsi keluarga? Adakah panduan dan bimbingan yang akan diberikan, guna mengaktualisasikan fungsi strategis keluarga? Bagaimana penguatan fungsi keluarga itu nantinya tidak sekedar menjadi slogan namun menjadi misi bangsa ke depan?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, di antaranya: Prof Euis Sunarti (Guru Besar Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga IPB University), Prof Muhadjir Effendy (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia), dan Prof Dr Ki Supriyoko MPd (Guru Besar, Wakil Ketua Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa Yogyakarta). (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya:

Artikel sebelumnyaMasih Ada Anggota Polri Belum Punya Rumdin
Artikel selanjutnyaMengenal Inovasi M-PUS, Alat Sterilisasi Telur karya Tim Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang