Pascapandemi, UMKM Butuh Suntikan Modal Untuk Hidupkan Usahanya

Perajin enceng gondok
Perajin enceng gondok sedang menyelesaikan pesanan dari calon pembeli.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah menyebut, di masa pascapandemi sekarang ini pelaku UMKM membutuhkan bantuan permodalan guna menghidupkan kembali usahanya. Bantuan permodalan itu, untuk menyehatkan kembali usahanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng Ema Rachmawati mengatakan setelah masa pandemi sekarang ini atau akhir 2021 kemarin, pelaku UKM itu sebenarnya sudah mulai bangkit kembali karena beberapa mendapatkan suntikan permodalan. Pernyataan itu dikatakan melalui siaran zoom yang diadakan Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah tentang upaya kebangkitan UMKM setelah masa pandemi, kemarin.

Ema menjelaskan, setelah masa pandemi ini sebenarnya pasar untuk UMKM terbuka hanya saja dihantam dengan kenaikan sejumlah harga kebutuhan. Salah satunya adalah minyak goreng, dan pelaku UMKM yang membutuhkan minyak goreng kesulitan melakukan penyesuaian harga.

Menurutnya, ada banyak hal yang harus diperbaiki bersama dalam upaya membangkitkan kembali usaha UMKM. Tidak hanya soal pasar, tetapi juga bantuan permodalan.

“Di Jawa Tengah persoalan yang dihadapi pelaku umkm yang pertama adalah pemasaran. Jadi 50 persen persoalannya adalah pasar dan yang kedua adalah pembiayaan. Di pascapandemi ini memang banyak UKM yang untuk menggairahkan kembali usahanya itu membutuhkan permodalan. Namun yang penting adalah pasar atau pemasaran produknya. Kalau pasarnya bagus, maka akan tercukupi modalnya,” kata Ema.

Lebih lanjut Ema menjelaskan, untuk meluaskan pasar UMKM di Jawa Tengah dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi semua pihak. Hal itu menjadi prasyarat utama di masa setelah pandemi, untuk memulihkan dan membangkitkan kembali usaha UMKM.

“Kita harus memiliki kemampuan dan kemauan untuk melakukan kolaborasi maupun konsolidasi. Yang itu tentunya memang dibutuhkan pasar,” pungkasnya. (Bud)