Pemakaian QRIS di Trans Jateng Capai 44 Persen

Edukasi QRIS
Pegawai Kantor Perwakilan BI Jateng sedang memberikan edukasi QRIS kepada ASN Dinas Perhubungan Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Penggunaan transaksi nontunai lewat aplikasi Quick Response Indonesian Standard (QRIS) pada bus Trans Jateng, sampai saat ini sudah mencapai 44 persen. Sementara jumlah penumpang yang terlayani sebanyak 1,1 juta orang, hingga akhir 2020 kemarin.

Kepala Dinas Perhubungan Jateng Henggar Budi Anggoro mengatakan pihaknya mendukung penerapan QRIS pada semua armada bus Trans Jateng, yang melayani enam koridor di seluruh wilayah Jateng. Penggunaan transaksi nontunai yang ada di bus Trans Jateng sejak Januari-Maret 2022 kemarin, mengalami kenaikan sampai 44 persen dan mulai diminati masyarakat. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di sela internalisasi penggunaan QRIS di kantornya, Jumat (1/4).

Henggar menjelaskan, kehadiran bus Trans Jateng memang untuk membantu masyarakat di sektor transporasi berbiaya murah dan terjangkau masyarakat. Sebab, mampu menekan anggaran belanja rumah tangga sebesar 30 persen di sektor transportasi masal yang murah.

Menurut Henggar, memasuki era digitalisasi dan tren penggunaan uang elektronik maka bus Trans Jateng juga tidak ingin ketinggalan dalam penerapan QRIS di setiap armadanya. Sehingga, masyarakat pengguna tidak perlu membawa uang fisik dan cukup lewat gawai masing-masing.

“Sekarang ini kondisinya kurang lebih sekitar 11.900 sekian penumpang BRT Trans Jateng itu sudah menggunakan transaksi nontunai. Memang dari total tiga bulan pertama ini, sudah ada kenaikan sekitar 44 persen. Jadi kami menduga, bahwa masyarakat dengan mudahnya melakukan transaksi nontunai ini akan mendorong masyarakat naik angkutan BRT,” kata Henggar.

Lebih lanjut Henggar menjelaskan, pihaknya juga akan mendorong kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Dishub Jateng untuk ikut memberikan edukasi kepada masyarakat menggunakan pembayaran nontunai.

Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra menambahkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi penggunaan QRIS di sektor transportasi tidak hanya bus Trans Jateng saja. Sehingga, sistem pembayaran di moda transportasi umum masal bisa lebih mudah.

“Sebenarnya dengan QRIS itu, apapun e-wallet dan apapun rekening e-bankingnya dia bisa pakai satu QRIS. Kami tentunya akan terus melakukan sosialisasi ke masyarakat. Jadi Bank Indonesia Jawa Tengah sekarang punya target kepada pengguna QRIS, dan target kami adalah 2,1 juta pengguna QRIS,” ujar Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, penggunaan QRIS akan terus diperluas tidak hanya di sektor transportasi saja. Termasuk, penggunaan QRIS untuk layanan parkir di jalan-jalan umum.

“Parkir ini kan juga kita arahkan memakai QRIS, sehingga potensi pendapatan ini benar-benar masuk ke kas pemerintah. Selain itu, untuk mencegah penyimpangan,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaPengembang Perumahan Manfaatkan Ramadhan dan Lebaran Genjot Penjualan
Artikel selanjutnyaSatgas Pangan Polda Jateng Terus Pantau Ketersediaan Komoditas