Pemkot Semarang Dorong Swasta Berikan Ruang Bagi Pelaku UMKM Penyandang Disabilitas Berkarya

Disabilitas mengikuti pelatihan membatik
Sejumlah anak penyandang disabilitas mengikuti pelatihan membatik di Hotel Novotel Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pemkot Semarang meminta kepada perusahaan swasta dari berbagai sektor, untuk merangkul dan memberikan ruang bagi pelaku UMKM khususnya penyandang disabilitas berkarya. Tujuannya, agar para penyandang disabilitas bisa mendapatkan pemasukan dari hasil kerjanya.

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan para pengusaha atau perusahaan di kota ATLAS, harus bisa membantu program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Terutama, memberikan pendampingan dan ruang bagi pelaku UMKM penyandang disabilitas bisa berkarya. Pernyataan itu dikatakan saat menghadiri peringatan Hari Batik Nasional di Hotel Novotel, Senin (3/10).

Mbak Ita menjelaskan, pendampingan kepada pelaku UMKM penyandang disabilitas ini harus terus dilakukan secara berkelanjutan. Namun yang terpenting, hasil dari pelaku UMKM penyandang disabilitas ini bisa diterima pasar lewat campur tangan pihak swasta.

Menurutnya, dengan memberikan ruang memamerkan dan ikut menjualkan hasil dari pelaku UMKM penyandang disabilitas itu akan membuat masa depan lebih cerah.

“Selain meningkatkan UMKM juga mengajak anak-anak yang berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas untuk ikut serta. Tidak hanya membuat batik saja, tapi juga bisa mengasah kemampuan. Karena saya yakin, di balik kekurangannya pasti ada kelebihannya,” kata Ita.

Sementara itu GM Novotel Semarang Gunawan Widodo menambahkan, karena pihaknya sudah menjalin kemitraan dengan pelaku UMKM itu maka mengajak untuk memberikan pelatihan membatik bagi penyandang disabilitas.

Melalui kegiatan memeringati Hari Batik Nasional itu, pihaknya mengenalkan tradisi membatik kepada penyandang disabilitas.

“Kita mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam rangka Hari Batik. Jadi ke depannya kita ingin menimbulkan rasa percaya diri dari mereka dan juga mengembangkan kreativitas,” ujar Gunawan.

Gunawan lebih lanjut menjelaskan, dengan mengajari dan mengenalkan seni membatik itu akan memberikan keterampilan baru bagi penyandang disabilitas. (Bud)