Pertamina Optimalkan Gas Bumi di Masa Transisi Energi

Mobil Pertamina LNG

Semarang, Idola 92,6 FM – Pertamina Gas Negara (PGN) terus berkomitmen, untuk memanfaatkan gas bumi di masa transisi energi dalam utilisasi gas bumi yang berkelanjutan. Khususnya, berkontribusi pada road map pemerintah terkait transisi energi dan penurunan emisi sebesar 1.526 juta ton CO2 pada 2060 mendatang.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan pada masa mendatang, penggunaan bahan bakar fosil akan tetap digunakan. Namun, akan diimbangi dengan adanya berbagai energi baru terbarukan yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Pernyataan itu dikatakan dalam Gasfest Conference 2022, belum lama ini.

Tutuka menjelaskan, dalam pemanfaatan gas bumi itu Kementerian ESDM menargetkan dapat meningkatkan produksi gas bumi sebesar 12 bscfd pada 2030 mendatang. Gas bumi ke depan, akan dimanfaatkan sebagai energi transisi sebelum EBT 100 persen.

Menurutnya, gas bumi untuk pemenuhan energi domestik bahan bakar pembangkit dan transportasi serta industri dan rumah tangga.

“Di sini, jargas akan diperluas ke depan. Diharapkan, sudah ada skema pendanaan jargas KPBU dan swasta sehingga target satu juta jargas per tahun bisa disetujui Kemenkeu,” kata Tutuka.

Lebih lanjut Tutuka menjelaskan, selain jargas juga penggunaan bahan bakar gas (BBG) juga akan ditingkatkan. Saat ini, Semarang akan dijadikan sebagai percontohan. Apabila dapat menjadi contoh yang menarik, maka akan dilakukan di wilayah-wilayah lain.

“Hal yang perlu kita lakukan untuk bisa melayani masyarakat dan mudah diakses, adalah pengembangan infrastruktur. Di Indonesia Timur akan banyak pengembangan infrastruktur seperti FSRU untuk LNG dan konversi BBM ke gas pada pembangkit listrik, juga pembangunan Pipa Cisem akan dimulai dari Semarang ke Batang,” jelasnya.

Sementara itu Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menambahkan, pihaknya akan menjadi pengelola gas terintegrasi. PGN akan fokus mengoptimasi stranded gas, beyond pipeline baik LNG maupun CNG.

“Pembangunan infrastruktur gas bumi PGN mendapatkan dukungan besar dari pemerintah. Berdasarkan dukungan tersebut, gas bumi memiliki peran penting di masa transisi sampai dengan tahun 2050 sebagai salah satu cadangan penyangga energi nasional. Hal itu bisa mendorong pertumbuhan pengelolaan niaga Subholding Gas Group,” ucap Achmad. (Bud)