PGN dan BOTAS Jalin Kerja Sama Energi Perluas Pasar Global

Penandatanganan kerja sama penyaluran energi gas bumi dari PGN ke Turki
Penandatanganan kerja sama penyaluran energi gas bumi dari PGN ke Turki.

Semarang, Idola 92,6 FM – PGN sebagai Subholding Gas Pertamina membidik pasar gas bumi internasional, melalui pemenuhan kebutuhan gas bumi dan Liquified Natural Gas (LNG) di Turki.

PGN menggandeng Petrolium Pipeline Corporation (BOTAS), selaku badan usaha milik negara Turki yang bergerak di bidang transportasi minyak bumi dan trading gas bumi untuk suplai gas bumi ataupun LNG ke Turki.

Direktur Utama PGN Haryo Yunianto mengatakan kerja sama PGN dengan BOTAS tidak hanya sebatas suplai gas bumi dan LNG tetapi juga mengenai pengembangan kerja sama hidrogen dan infrastruktur LNG.

Termasuk LNG Trading dan fasilitas storage gas bumi bawah tanah, serta pengembangan SDM dan potensial bisnis lainnya.

Penandatanganan Memorandum of Agreement (MOU) yang dilakukan pada Minggu (13/11) kemarin dilakukan Direktur Utama PGN Haryo Yunianto dan BOD Member of BOTAS Corporation Kerim TaÅŸkiran disaksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif serta Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Haryo menjelaskan, diversifikasi rute dan sumber pasokan gas bumi penting untuk kepastian suplai gas bumi maupun LNG.

Menurut Haryo, penyaluran gas bumi maupun LNG untuk Turki nantinya juga berasal dari sumber lain tidak hanya dari Indonesia.

“Kerja sama ini akan memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Turki, terutama dalam diversifikasi penyaluran energi. Indonesia dan Turki dapat menjadi market energi yang esensial bagi keberlanjutan trading energi bilateral khususnya gas bumi. Untuk mendukung kerja sama, PGN dan BOTAS terus berkoordinasi perihal kesiapan infrastrukur seperti FSRU dan terminal LNG,” kata Haryo.

Lebih lanjut Haryo menjelaskan, saat ini yang sudah beroperasi adalah Arun LNG Hub yang dikelola PT Perta Arun Gas (PAG) selaku afiliasi Subholding Gas.

Lokasi Arun yang strategis menjadikannya sebagai pusat LNG trading Asia dan destinasi LNG Hub Global seperti China, Australia, Angola, Mesir dan Amerika Serikat.

“Bisnis utama PAG adalah LNG receiving terminal, regasifikasi dan LNG Hub. Lokasi strategis di dekat Selat Malaka dengan potensi hampir 100 ribu kapal berlayar melintas, sehingga menjadi modal penting PAG sebagai pusat LNG Hub kelas dunia. Pengoperasiannya didukung sepenuhnya pemerintah melalui penunjukan PAG sebagai pengelola pusat logistik Blberikat LNG satu-satunya di Indonesia,” pungkasnya. (Bud)