Berkat Pompa Air Tenaga Surya, Petani di Purworejo Bisa Panen 3 Kali

Panel Surya sebagai pembangkit listrik
Seorang petani sedang menanam padi dengan latar panel Surya sebagai pembangkit listrik pompa air di belakangnya.

Semarang, Idola 92,6 FM – Petani Desa Krandegan di Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo kini merasa bahagia, karena sekarang bisa panen setahun tiga kali.

Hal itu tak lepas dari bantuan Pemprov Jawa Tengah berupa pompa air tenaga surya, yang dimanfaatkan untuk mengoperasikan pompa air irigasi pertanian.

Perangkat Desa Krandegan, Hendro Triyantoro mengatakan jika bantuan dari pemprov itu bisa menghasilkan listrik sebesar 18 ribu watt. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, baru-baru ini.

Menurutnya, kebedaraan alat tersebut bisa membantu memenuhi 70 persen kebutuhan air dari total 200 hektare lahan persawahan di desanya.

Setidaknya, ada sekira 100 petani yang merasakan manfaat dari pompa air tenaga surya tersebut.

“Kalau dulu hanya bisa tanam sekali atau dua kali, sekarang bisa tiga kali. Dulu bila musim kemarau sering gagal panen karena kurang air, sekarang tidak lagi,” kata Hendro.

Salah satu petani di Desa Krandegan, Mustangin menyatakan kegembiraannya atas bantuan dari pemprov bisa membatu petani di desanya.

Menurutnya, sawah di Desa Krangdegan merupakan sawah tadah hujan.

Dengan adanya bantuan pompa air tenaga surya, masyarakat petani merasa terbantu dalam hal pengairan sawah di Desa Krandegan.

“Panel listrik tenaga surya itu berfungsi menghidupkan pompa air, untuk menyedot air Sungai Dolang yang kemudian dialirkan ke area sawah melalui parit. Terpenuhinya kebutuhan air untuk pertanian, menjadikan petani bisa tiga kali tanam dan tiga kali panen dalam setahun,” ucap Mustangin.

Mustangin menyebut, bantuan tersebut juga bisa mengurangi beban petani untuk mendapat air.

Sebelum mendapat bantuan, tiap musim kemarau petani menggunakan mesin disel dan sekali masa tanam butuh lima kali pengairan.

“Buat menghidupkan pompa mesin disel untuk mengairi sawah setidaknya butuh 10 liter solar. Padahal pembelian solar kini dibatasi,” jelasnya. (Bud)