Komut PGN Beberkan Strategi Energi Nasional dan Global Lewat Public Interest in Energi Sector

Komut PGN Arcandra Tahar
Komut PGN Arcandra Tahar (kanan) di sela peluncuran bukunya berjudul "Public Interest in Energy Sector".

Semarang, Idola 92,6 FM – Komisaris Utama PGN Arcandra Tahar merilis buku berjudul “Public Interest in Energy Sector”.

Public Interest in Energi Sector merupakan rangkuman dan penyempurnaan dari tulisan-tulisan Arcandra Tahar, yang membahas berbagai aspek kebijakan dan inovasi teknologi serta kendaraan listrik dan isu-isu energi di Indonesia maupun dunia.

Tulisan tersebut di-posting melalui akun media sosial pribadinya sejak enam tahun lalu.

Komut PGN Arcandra Tahar mengatakan tulisan dalam buku tersebut merupakan bagian dari pengalamannya, sewaktu mendapat amanah sebagai menteri ESDM periode 2016 dan wakil menteri ESDM periode 2016-2019.

Selain itu, pengetahuannya ketika belajar dan bekerja selama lebih dari 20 tahun di industri migas dunia khususnya di Amerika Serikat.

Arcandra menjelaskan, buku “Public Interest in Energy Sector” terdiri dari 101 tulisan dan dikelompokkan menjadi tujuh bagian tulisan.

Pengelolaan Sektor Hulu Migas (Bagian I), Pengelolaan Sektor Hilir Migas (Bagian II), Pengembangan Teknologi dan SDM di Sektor Energi (Bagian III), Bisnis dan Tata Niaga Energi (Bagian IV), Bagaimana Dunia Mengelola Energi (Bagian V), Baterai, Kendaraan Listrik dan Energi Terbarukan (Bagian VI) serta Strategi Dunia Pasca-Covid-19 (Bagian VII).

“Terima kasih kepada para follower dan pembaca yang terus menyemangati dan memberikan masukan mengenai tulisan-tulisan kami. Karena banyaknya keinginan dari pembaca juga, kami akhirnya menyusun rangkaian tulisan tersebut menjadi sebuah buku. Harapan kami buku ini bisa dibaca secara lebih luas, terutama kepada generasi muda agar dapat memahami berbagai aspek mengenai energi,” kata Arcandra.

Sementara itu sambutan Presiden Jokowi di buku dalam buku tersebut menyampaikan, bahwa sebagai negara dengan populasi penduduk yang besar dan ekonomi yang tumbuh positif maka kebutuhan energi Indonesia akan terus meningkat.

Guna mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi, diperlukan peningkatan investasi di sektor minyak dan gas.

Oleh karena itu, pemerintah telah melakukan transformasi penyederhanaan perizinan dan memberikan kepastian hukum melalui UU Cipta Kerja.

Menurut Presiden Jokowi, pemerintah Indonesia memerlukan keterlibatan dan dukungan serta kolaborasi dari berbagai pihak untuk menjawab berbagai tantangan transisi energi baru terbarukan dan rendah karbon yang adil dan merata serta menjamin kesejahteraan masyarakat Indonesia.

“Buku ini memuat pengalaman, keahlian, ide dan gagasan otentik dari saudara Arcandra Tahar sebagai seorang ahli di sektor energi. Tidak hanya menjabarkan berbagai tindakan, praktik-praktik baik dan insiatif kebijakan yang telah dilakukan, namun juga memuat langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk menjawab tantangan masa depan. Dengan berbagai inisiatif dan inovasi tersebut, harapannya ketahanan energi nasional dapat terwujud secara berkelanjutan serta mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap sumber energi tertentu,” jelas Presiden Jokowi. (Bud)