BI Jateng Jadikan Masjid se-Kendal Jadi Pilot Project Digitalisasi Pembayaran

Mendaftar untuk mendapatkan QRIS
Seorang takmir masjid di Kabupaten Kendal saat mendaftar untuk mendapatkan QRIS ke petugas BSI.

Kendal, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah mengakselerasi digitalisasi ekosistem masjid se-Kabupaten Kendal, dengan mengundang 50 takmir masjid di Hotel Sae Inn Senin (17/4).

Pemberdayaan ekosistem masjid di Jateng melalui digitalisasi pengeloaan zakat infaq shodaqoh (ZIS) dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), diharapkan bisa mendorong perekonomian umat saat ini.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Junanto Herdiawan mengatakan total dana yang dapat dikumpulkan mencapai Rp9 miliar per bulan lewat pengumpulan ZIS menggunakan QRIS.

Sampai dengan saat ini, dari 59.578 masjid di Jateg ada 4.637 di antaranya telah menerapkan ZIS QRIS dengan proporsi 20 persen.

Junanto menjelaskan, lewat sosialisasi kepada para takmir masjid se-Kendal diharapkan bisa semakin mendorong penggunaan QRIS di setiap transaksi di lingkungan masjid.

“Kita tetap mendorong masyarakat menggunakan QRIS, karena ini salah satu cara pembayaran yang paling cepat dan murah serta aman.

Sementara itu Bupati Kendal Dico Ganinduto menyatakan, dari seribuan masjid di wilayahnya sebagian besar belum menerapkan QRIS untuk sarana pembayaran infaq maupun shadaqah.

Dengan adanya sosialisasi yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, diharapkan bisa membuat takmir masjid se-Kendal melek akan pembayaran digital.

“Keuntungannya tentunya ini juga memberikan kemudahan di era digitalisasi saat ini. Kita juga diminta untuk bisa bertransformasi ke era digital, sala satunya dengan pembayaran transaksi nontunai,” ucap Dico.

Lebih lanjut Dico menjelaskan, pemkab sebenarnya sudah banyak memberikan sosialisasi tentang pembayaran digital nontunai.

Harapannya, dengan sosialisasi tentang QRIS bagi takmir masjid se-Kendal bisa diaplikasikan ke seluruh masjid.

“Bukan hanya bisa menggunakan QRIS tapi juga bagaimana memberdayakan masjid bisa tumbuh secara ekonomi,” pungkasnya. (Bud)