BPS: Ekonomi Jateng Tumbuh 4,92 Persen di Triwulan III 2023

Kegiatan pemantauan harga
Kegiatan pemantauan harga yang dilakukan Bulog Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-BPS Jawa Tengah mencatat, ekonomi provinsi ini pada triwulan III 2023 tumbuh sebesar 4,92 persen (yoy).

Namun, capaian pertumbuhan ekonomi di triwulan ketiga 2023 melambat jika dibandingkan triwulan kedua 2022 yang tumbuh sebesar 5.24 persen (yoy).

Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan mengatakan ekonomi provinsi ini pada triwulan III 2023 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB), mencapai Rp428.615,38 miliar dan atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp277.865,85 miliar. Hal itu disampaikan melalui siara pers secara daring, Selasa (7/11).

Dadang menjelaskan, ekonomi Jateng secara kumulatif sampai dengan triwulan III-2023 (ctc) tercatat mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,07 persen.

Sedangkan secara qtq, ekonomi Jateng tumbuh sebesar 1,03 persen.

Menurut Dadang, dari sisi produksi diketahui jika pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 12,60 persen.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, kenaikan tertinggi dicatat Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga NonProfit yang Melayani Rumah Tangga (PK LNPRT) sebesar 7,14 persen.

“Merupakan pertumbuhan yang tertinggi dibandingkan provinsi besar yang ada di Pulau Jawa. Sangat baiknya kinerja ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2023 ini, mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi berjalan dengan baik,” kata Dadang.

Lebih lanjut Dadang menjelaskan, dari sisi produksi diketahui jika pertumbuhan didorong sebagian besar lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha konstruksi yang tumbuh sebesar 9,51 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, komponen yang mengalami kenaikan paling tinggi terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa (termasuk ekspor antardaerah) sebesar 3,92 persen.

“Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,98 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, kinerja ekonomi Jawa Tengah yang mengalami kenaikan tertinggi dicatat komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) sebesar 6,37 persen,” pungkasnya. (Bud)