BPS: Harga Gabah Kering Giling Alami Kenaikan 0,02 Persen

Petani sedang menjemur padi
Petani sedang menjemur padi.

Semarang, Idola 92,6 FM – BPS Jawa Tengah mencatat, terjadi kenaikan harga gabah di tingkat petani untuk gabah kering giling (GKG) dari Rp6.281,61 per kilogram di Januari 2023 menjadi Rp6.283,14 per kilogram di Februari 2023.

Harga gabah tertinggi pada Februari 2023 sebesar Rp7.300 per kilogram, dari kelompok kualitas GKG varietas IR 64 dan Ciherang di Kabupaten Jepara.

Statistisi Ahli Madya BPS Jateng Arjuliwondo mengatakan pihaknya pada Februari 2023 melakukan observasi sebanyak 179 transaksi penjualan gabah, di 27 kabupaten di Jateng. Pernyataan itu disampaikan secara daring, kemarin.

Arjuliwondo menjelaskan, dari 179 transaksi yang terjadi pada Februari 2023 itu didominasi kelompok GKG sebanyak 48,04 persen dan sisanya Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 41,34 persen serta kelompok gabah luar kualitas sebanyak 10,61 persen.

Sedangkan rerata harga GKG di tingkat penggilingan pada Februari 2023 mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen, dari Rp6.354,83 per kilogram pada Januari 2023 menjadi Rp6.356,14 per kilogram pada Februari 2023.

Menurutnya, harga gabah terendah di tingkat petani sebesar Rp4.650 per kilogram dengan varietas IR 64 di Purworejo.

“Untuk GKG Rp6.283,14 per kilogram mengalami kenaikan 0,02 persen dibanding bulan Januari 2023 yang mencatat angka Rp6.281,61 per kilogram,” kata Arjuliwondo.

Lebih lanjut Arjuliwondo menjelaskan, untuk kelompok kualitas gabah kering panen (GKP) di tingkat petani mengalami penurunan sebesar -5,97 persen dari Rp5.740 per kilogram pada Januari 2023 menjadi Rp5.397,30 per kilogram pada Februari 2023.

Sedangkan di tingkat penggilingan, GKP mengalami penurunan sebesar -6,16 persen dari Rp5.824,05 per kilogram pada Januari 2023 menjadi Rp5.465,47 per kilogram pada Februari 2023.

“Kalau bicara soal mutu, GKG mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya dari 12,61 persen menjadi 12,80 persen pada Februari 2023. Sedangkan GKP dari 17,70 persen di Januari 2023 menjadi 19,68 persen pada Februari 2023,” pungkasnya. (Bud)