Ekonomi Jateng Triwulan I 2023 Tumbuh Positif 5,04 Persen

Dadang Hardiwan
Dadang Hardiwan, Kepala BPS Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – BPS Jawa Tengah mencatat, ekonomi provinsi ini pada triwulan pertama 2023 tumbuh positif sebesar 5,04 persen.

Namun bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, justru tumbuh melambat karena sebelumnya bisa tumbuh sebesar 5,12 persen.

Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan mengatakan dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 17,45 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, kenaikan tertinggi dicatat komponen pembentukan modal tetap bruto yaitu sebesar 5,63 persen. Hal itu dikatakan melalui siaran pers secara daring, kemarin.

Dadang menjelaskan, dari sisi produksi pertumbuhan didorong sebagian besar lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha pertanian dan kehutanan serta perikanan yang tumbuh sebesar 18,71 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, komponen yang mengalami kenaikan paling tinggi terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa (termasuk ekspor antardaerah) sebesar 10,24 persen.

Menurut Dadang, bila dibandingkan triwulan pertama 2023 terhadap triwulan keempat 2022 dari 17 lapangan usaha itu masih terdapat delapan lapangan usaha yang mengalami kontraksi.

Kontraksi terdalam terjadi pada lapangan usaha konstruksi -11,13 persen, diikuti administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar -3,11 persen dan transportasi dan pergudangan terkontraksi sebesar -2,25 persen.

“Perekonomian Jawa Tengah pada Triwulan I tahun 2023 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku mencapai Rp414.600,57 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp270.636,52 miliar,” kata Dadang.

Lebih lanjut Dadang menjelaskan, secara struktur maka lapangan usaha industri pengolahan mendominasi struktur ekonomi Jateng pada triwulan pertama 2023 dengan kontribusi sebesar 34,00 persen.

Sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) dengan kontribusi sebesar 60,03 persen.

“Struktur PDRB Jawa Tengah menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan I-2023 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Jawa Tengah masih didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 34,00 persen diikuti pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 14,46 persen; perdagangan besar-eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 13,61 persen; dan konstruksi sebesar 10,43 persen,” pungkasnya. (Bud)