Jateng Masih Seksi Dilirik Investor, Yakin Ekonomi Terus Menggeliat

Kantor Perwakilan BI Jateng
Kantor Perwakilan BI Jateng Jalan Imam Bardjo Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah mengklaim, ekonomi di provinsi ini akan terus menggeliat seiring dengan masuknya sejumlah investor di kawasan industri.

Tercatat, ada 10 perusahaan yang masuk di Kawasan Industri Terpadu Batang dan ditargetkan akan beroperasi pada akhir 2023.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan 10 perusahaan yang sedang melangsungkan pembangunan di KITB di antaranya PT RKI (ceramic industry), Yi Quan (footware industry), Tawada Healthcare (medical industry), Unipack Plasindo (PVC industry), Cosmos Ink dan Aneka Gas Industri. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, Senin (8/8).

Rahmat menjelaskan, prospek Jateng yang memiliki kawasan industri terpadu diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi investor untuk merelokasi industri maupun investasi teknologi terkini.

Hal itu akan terus mendorong, dalam rangka mendukung percepatan pemulihan ekonomi.

Menurut Rahmat, peran stimulus fiskal dan realisasi program pemerintah akan berkontribusi positif sebagai penyangga pemulihan ekonomi.

“Untuk melanjutkan tren pemulihan ekonomi Jawa Tengah yang berkesinambungan, diperlukan langkah nyata dan sinergi kebijakan dalam mempertahankan produktivitas sektor-sektor utama dan menjaga iklim investasi tetap kondusif. Ke depan, pemulihan ekonomi Jawa Tengah diprakirakan terus berlanjut dengan didukung perbaikan dari sisi domestik,” kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, berdasarkan rilis yang dikeluarkan BPS pada 5 Mei 2023 mencatat perekonomian Jateng pada triwulan I 2023 tumbuh 5,04 persen lebih tinggi dibandingkan perekonomian nasional yang hanya 5,03 persen.

Sementara sumber pertumbuhan ekonomi Jateng terbesar pada sisi pengeluaran adalah konsumsi rumah tangga dan investasi.

“Konsumsi rumah tangga memiliki andil terhadap PDRB sebesar 3,11 persen dan tumbuh sebesar 5,31 persen. Pertumbuhan positif konsumsi rumah tangga sejalan dengan Indeks Keyakinan Konsumen yang mencerminkan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi, masih berada pada level optimis (>100) sebesar 124,7, meningkat dibanding triwulan IV 2022 (122,0),” pungkasnya. (Bud)