Mengenal Ahmad Hasyim Wibisono, CEO Pedis Care Malang

Ahmad Hasyim Wibisono
Ahmad Hasyim Wibisono, CEO Pedis Care Malang. (Dok Hasyim)

Malang, Idola 92.6 FM – Sosok satu ini mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap orang kurang mampu. Tak hanya itu, ia juga memiliki jiwa melayani orang tak mampu berobat karena tak ada biaya.

Sosok itu adalah Ahmad Hasyim Wibisono, CEO Pedis Care Malang Jawa Timur yang juga Dosen di Fakultas Keperawatan Universitas Brawijaya.

Pedis care ini adalah satu bisa dibilang usaha atau bisnis dengan produk utamanya adalah pelayanan kesehatan di luar rumah sakit. “Jadi kita siap mendatangkan tenaga kesehatan ke rumah, mulai dari perawat, dokter, bidan,hingga fisioterapi,”tutur Hasyim kepada radio Idola, pagi (10/07) tadi. Menurut Hasyim, pelayanan yang disediakan Pedis Care, dirasa cocok dengan kebutuhan jaman now.

Ahmad Hasyim Wibisono
Ahmad Hasyim Wibisono, CEO Pedis Care Malang mengadakan pelatihan bagaimana merawat luka kaki penderita diabetes. (Dok Hasyim)

Untuk melakukan itu, butuh kolaborasi. Itulah yang membawa Hasyim mengajak tenaga medis bergabung di Pedis Care.”Awal 2015 kita bertiga, sekarang sudah 50 an,”tutur Hasyim master of Nursing in Diabetes Management and Education, Flinders University Australia.

Tenaga medis di Pedis Care mendatangi rumah-rumah pasien untuk merawat luka diabetes yang diderita pasien. Tak hanya itu, Hasyim juga membuat sandal khusus penderita diabetes dan sudah dijual secara online.

Ahmad Hasyim Wibisono
Ahmad Hasyim Wibisono, CEO Pedis Care Malang memberikan edukasi kepada pasien. ((Dok Hasyim)

Atas apa yang dilakukan, bapak tiga anak ini menerima sejumlah penghargaan diantaranya; Satu Indonesia Awards 2019 kategori Kesehatan, Juara II presenter Jakarta Diabetes Meeting 2017 oleh Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), dan Juara III Kompetesi Perencanaan Bisnis Nasional “Ifortepreneur” 2022.

Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Ahmad Hasyim Wibisono, CEO Pedis Care Malang Jawa Timur dan dosen di Fakultas Keperawatan Universitas Brawijaya. (yes/her)

Simak podcast wawancaranya: