Pemprov Siapkan Lahan 5,5 Hektare Untuk Lahan Cabai

Operasi pasar murah cabai
Sejumlah pembeli saat mendatangi operasi pasar murah cabai yang diadakan di Pasar Karangayu Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah melalui Dinas Pertanian menyiapkan lahan seluas 5,5 hektare, untuk ditanami cabai beragam jenis guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Langkah itu merupakan hasil kerja sama antara Dinas Pertanian dengan BUMD Jawa Tengah Agri Berdikari, yang menyiapkan green house khusus.

Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan komoditas cabai, sampai saat ini masih menjadi komoditas pencatat laju inflasi karena harganya terbilang fluktuatif. Hal itu dikatakan di sela kunjungan ke sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang, belum lama ini.

Nana menjelaskan, Dinas Pertanian Jateng dengan BUMD Jawa Tengah Agro Berdikari menyiapkan green house untuk tanaman cabai.

Dalam satu hektare, diperkirakan akan menghasilkan satu ton cabai.

“Insya Allah bisa membantu kebutuhan masyarakat dan sebagai upaya menstabilkan harga. Kami setiap hari melakukan operasi pasar dengan melakukan penjualan khususnya cabai, baik cabai merah keriting maupun cabai rawit merah,” kata Nana.

Lebih lanjut Nana menjelaskan, operasi pasar yang terus digelar pemprov membuahkan hasil dan terbukti harga cabai berangsur menurun.

Operasi pasar yang gencar dilakukan, memberikan dampak pada penurunan harga cabai di pasar.

“Operasi pasar rencananya juga akan dilakukan di kabupaten/kota lain di Jawa Tengah. Sebab, kegiatan tersebut dinilai mampu mempengaruhi harga dan keterjangkauan masyarakat untuk membeli harga-harga komoditas yang diperlukan,” jelasnya.

Diketahui harga cabai rawit merah sempat menyentuh Rp80 ribu-Rp 90 ribu per kilogram dan saat ini turun menjadi Rp62 ribu.

Sementara untuk jenis cabai merah keriting, saat ini harganya Rp 54 ribu per kilogram. (Bud)

Artikel sebelumnyaPolda Jateng Masih Dalam Kasus Dugaan Korupsi Porprov 2023
Artikel selanjutnyaMereview Bidang Penegakan Hukum dan Akses Keadilan Sepanjang Tahun 2023, Perbaikan Apa yang Mesti Dilakukan pada tahun 2024?