Perempuan Terus Didorong Bisa Akselerasi Kesetaraan Digital

Kesetaraan Digital
(ki-ka) Direktur Human Resources PT Unilever Indonesia Willy Saelan, CEO of Lively Training Academy, Certified Self Growth & Career Coach Lika Satvarini, Direktur & Chief Digital Transformation & Enterprise Business Officer XL Axiata Yessie D. Yosetya, Group Head Corporate Communications XL Axiata Retno Wulan dan Group Head People Development XL Axiata Nashrudin Ismail berfoto bersama dalam acara Coffee Time of Sister's Casual Talk di Jakarta.

Semarang, Idola 92,6 FM-Dalam rangka memeringati Hari Perempuan Sedunia, perempuan Indonesia didorong bisa akselerasi kesetaraan digital.

Salah satu yang diutamakan dan dibutuhkan serta dikuasai perempuan adalah digital skill.

Termasuk, sejumlah keahlian non teknis semacam storytelling.

Direktur & Chief Digital Transformation & Enterprise Business Officer XL Axiata Yessie D. Yosetya mengatakan pihaknya terus mendorong percepatan kesetaraan gender di kalangan industri swasta nasional. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.

Menurutnya, hingga saat ini kesetaraan gender juga merupakan tindak lanjut dari keaktifan pihaknya di forum internasional G20 Empowerment and Progression of Women’s Economic Representation (Empower).

Yessie menjelaskan, salah satu program yang telah dijalankan XL Axiata adalah ‘Code without Barrier’ bekerja sama dengan Microsoft.

Melalui program tersebut, pihaknya mengajak seluruh karyawan perempuan untuk melihat coding sebagai sesuatu yang mudah dan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) bukanlah hal yang menakutkan.

“Senang mengetahui gerakan akselerasi kepemimpinan perempuan yang semakin luas di kalangan perusahaan swasta, sehingga kita bisa saling belajar dari pengalaman masing-masing. Dalam penerapan di XL Axiata, ada beberapa hal fundamental yang kami lakukan. Para pemimpin harus terus membuka peluang yang sama untuk karyawan laki-laki dan perempuan baik dari recruitment, memberikan training, dan memberikan promosi,” kata Yessie.

Sementara itu perwakilan dari Kementerian Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak Eko Novi menyatakan, berdasarkan data UN Woman ada 82 persen perempuan menggunakan solusi digital untuk menjalankan usaha atau membantu mengurus tanggung jawab rumah tangga dan keluarga.

Menurutnya, pada tahun kemarin Kemen PPPA telah mengembangkan strategi nasional keuangan inklusi perempuan yang mendukung UMKM perempuan memiliki pengetahuan dan kapasitas serta peluang untuk bisa mengakses produk-produk keuangan inklusi.

Termasuk, meningkatkan kemampuan literasi digital yang mumpuni untuk berinovasi dalam mengembangkan usahanya.

“Kemen PPPA mengapresiasi XL Axiata atas komitmen kuatnya dalam menyuarakan kesetaraan gender dan pemberdayaan ekonomi perempuan. Sejak tahun 2020 lalu, Kemen PPPA dan XL Axiata telah melakukan berbagai kerja sama dalam upaya pemberdayaan ekonomi perempuan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan Kemen PPPA dan XL Axiata,” ucap Eko.

Lebih lanjut Eko menjelaskan, Kemen PPPA juga mengapresiasi inisiasi dari XL Axiata yang menghadirkan program sejuta perempuan Indonesia go digital sebagai wujud komitmen perusahaan untuk memajukan kesetaraan gender.

Selain itu juga mengembangkan potensi perempuan dari aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.

“Partisipasi yang setara antara perempuan dan laki-laki merupakan kunci kesejahteraan suatu bangsa. Solusi digital merupakan salah satu potensi yang memungkinkan pemilik usaha untuk menyeimbangkan tanggung jawab rumah dan pekerjaan sehingga mereka (perempuan) tidak harus bekerja di luar rumah,” pungkasnya. (Bud)