Petani Kendal Terbantu Karena Bantuan Irigasi Dari Pemprov Jateng

Petani di Kendal
Seorang petani di Kendal melintas di saluran irigasi bantuan dari Pemprov Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Sejumlah petani di Desa Donosari Kabupaten Kendal merasakan dampak positif dari pembangunan irigasi di daerahnya, karena mampu mengairi lahan pertanian hingga 55 hektare.

Bantuan dari Pemprov Jawa Tengah itu berupa Jaringan Irigasi Desa (Jides) dan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (Jitut), dengan total anggaran bantuan senilai Rp400 juta.

Salah satu petani, Mintarjo mengatakan berkat bantuan jaringan irigasi tersebut hasil panennya meningkat dari semula hanya 5,1 ton padi per hektare kini naik menjadi 7,2 ton padi per hektare. Hal itu dikatakan saat ditemui di lahan garapannya, baru-baru ini.

Mintarjo menjelaskan, lahan pertanian di desanya saat ini mampu digunakan untuk tiga kali masa tanam sejak adanya saluran irigasi.

Yakni, dua kali masa tanam padi dan satu kali panen palawija.

Menurut Mintarjo, debit air saluran irigasi juga bisa diatur.

Apabila masuk waktu mau panen, airnya dikurangi supaya tidak merusak tanaman padi dan mengurangi kualitasnya.

“Alhamdulillah kami sangat bersyukur sekali dengan adanya bantuan irigasi. Hasil panennya lebih meningkat lebih memuaskan, dan hasil padi kami lebih berkualitas. Saya menggarap satu hektare dan hasilnya sekarang 7,2 ton. Kualitasnya sangat bagus,” kata Mintarjo.

Sementara itu Ketua Kelompok Tani Sido Rukun Desa Donosari, Mugiyo menyatakan bantuan jaringan irigasi bermanfaat bagi petani di desanya.

Jaringan irigasi sepanjang 270 meter itu, mampu mengairi lahan pertanian seluas 55 hektare.

Menurut Mugiyo, kemudahan mendapatkan air irigasi mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen di desanya.

“Dulu agar bisa mendapat air irigasi, petani terpaksa menggunakan mesin pompa air. Satu hektare sawah membutuhkan biaya sekitar Rp1,2 juta untuk membeli solar selama masa tanam,” ucap Mugiyo. (Bud)