Santri Diajak Perangi Stunting

Sumarno
Sekda Sumarno mengajak para santri di Jateng untuk ikut menangani masalah stunting.

Semarang, Idola 92,6 FM-Santri yang ada di seluruh Jawa Tengah, diajak untuk membantu memercepat penurunan angka prevalensi stunting.

Pemprov menggandeng berbagai elemen masyarakat, dalam upaya menangani persoalan stunting tersebut.

Sekda Sumarno mengatakan stunting atau gagal tumbuh kembang anak, terjadi akibat beberapa faktor. Pernyataan itu dikatakan dalam sarasehan “Jo Kawin Bocah Ben Ora Stunting” di Pendapa Kabupaten Demak, Minggu (22/10).

Sumarno menjelaskan, salah satu faktornya adalah usia seseorang belum waktunya menikah sehingga berpotensi melahirkan bayi dalam kondisi stunting.

Hal itu terjadi, karena kurangnya wawasan tentang gizi dan kesehatan sebelum menikah dan saat hamil hingga melahirkan.

Menurut Sumarno, peran santri dibutuhkan dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak buruk perkawinan usia dini.

“Jihad adalah bagaimana upaya kita bersungguh-sungguh menghadapi masalah-masalah bangsa Indonesia. Termasuk stunting adalah masalah bangsa kita, sehingga kita harus berjihad menangani masalah stunting,” kata Sumarno.

Lebih lanjut Sumarno menjelaskan, para santri yang telah selesai belajar atau keluar dari pondok pesantren dan kembali ke masyarakat dapat ikut mengedukasi program-program pemerintah dalam upaya penanganan stunting.

Sebab, hingga saat ini tidak sedikit masyarakat yang belum mengetahui tentang penyebab dan bahaya stunting serta pencegahannya.

“Jangan sampai adik-adik ini (peserta sarasehan) menjadi bagian yang berkontribusi terhadap stunting. Para pelajar dan santri yang merupakan generasi usia produktif diharapkan tidak menikah pada usia dini,” pungkasnya. (Bud)