Peringatan Hari Santri Nasional, Santri Ikut Perangi Kemiskinan dan Ketidakadilan Serta Kebodohan

Peringatan Hari Santri
Pj Gubernur Nana Sudjana saat memberikan bantuan kepada santri di Hari Santri Nasional di Kabupaten Demak.

Semarang, Idola 92,6 FM-Ribuan santri yang ada di Jawa Tengah, diajak untuk memerangi kemiskinan dan kebodohan.

Dengan penguasaan ilmu agama dan teknologi, santri juga harus bisa memerangi berita bohong atau hoaks.

Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan perjuangan masih akan terus dilakukan di ranah intelektual yaitu memerangi kemiskinan, ketidakadilan dan kebodohan. Hal itu dikatakan saat upacara Hari Santri Nasional (HSN) se-Jateng di Alun-alun Kabupaten Demak, Minggu (22/10).

Nana menjelaskan, untuk memerangi ketiga persoalan tersebut maka santri harus menguasai ilmu agama maupun teknologi.

Dengan penguasaan tersebut, santri diharapkan mampu memilah dan memilih informasi sehingga tidak mudah terprovokasi berita hoax.

Menurut Nana, santri juga wajib memiliki life skill yang bisa dijadikan bekal untuk kemandirian ekonomi.

Dengan berbagai kemampuan tersebut, maka santri dituntut mampu berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa. Termasuk, dalam pencegahan perundungan.

“Artinya punya kemampuan untuk menghadapi tuntutan dan tantangan kehidupan ke depan. Masih banyak tantangan yang harus kita hadapi ke depan ini,” kata Nana.

Lebih lanjut Nana menjelaskan, pemprov senantiasa melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menekan terjadinya perundungan di lingkungan pendidikan.

Pihaknya tidak menginginkan kasus perundungan terjadi berulang.

“Jadi tolong diintensifkan pengawasan di kelas, sekolah maupun pondok pesantren. Pengawasan itu perlu dilakukan guru, kepala sekolah maupun pengasuh pondok pesantren,” pungkasnya. (Bud)