Begini Kolaborasi Pemprov dan BI Jateng Kendalikan Inflasi

Sudjarwanto Dwiatmoko
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng Sudjarwanto Dwiatmoko dan Kepala KPw BI Jateng Rahmat Dwisaputra saat melihat harga sayuran di pameran.

Semarang, Idola 92,6 FM-Dalam tiga bulan berturut-turut, inflasi di Jawa Tengah mengalami penurunan.

Hal itu tidak lepas dari kolaborasi antara pemprov dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, untuk mengendalikan laju inflasi.

Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan pihaknya bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, terus melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi. Hal itu disampaikan di sela penyerahan penghargaan TPID di kantornya, kemarin.

Nana menjelaskan, pada November 2023 angka inflasi di Jateng berada di kisaran 3,16 persen dan Desember 2023 turun di posisi 2,89 persen serta di Januari 2024 turun di angka 2,69 persen.

Keberhasilan menurunkan angka inflasi merupakan hasil kerja keras bersama, antara anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jateng, baik yang terdiri dari unsur internal maupun eksternal.

Menurut Nana, pada tahun ini inflasi Jateng ditargetkan di kisaran 2,5±1 persen.

Oleh karena itu, komoditas-komoditas yang kerap menjadi penyumbang inflasi mendapatkan perhatian dari pemerintah.

“Masih ada beberapa komoditas yang menjadi perhatian kita. Di antaranya adalah beras. Sebenarnya naiknya tidak terlalu signifikan, tapi rupanya juga menambah (inflasi). Kemudian gula, cabai, kemudian juga telor ayam,” kata Nana.

Lebih lanjut Nana menjelaskan, pemprov terus melakukan upaya-upaya pengendalian inflasi agar angkanya tetap rendah.

Beberapa upaya yang dilakukan adalah melaksanakan gerakan pasar murah, memberikan fasilitasi distribusi dan subsidi harga pangan, menyalurkan beras cadangan bantuan pangan, mengawasi penyaluran bantuan pangan pemerintah dari Bulog dan melaksanakan kegiatan BUMD Peduli Inflasi serta memanfaatkan CSR dari BUMD. (Bud)