Mengulik Rumah Peninggalan Oei Tiong Ham Yang Kini Jadi Museum di Kantor OJK Jateng

Sumarjono
Kepala Kantor OJK Jateng Sumarjono menunjukkan foto tentang rumah peninggalan Oei Tiong Ham.

Semarang, Idola 92,6 FM-Siapa sangka, jika di Semarang dulu pernah hidup dan tinggal seorang raja gula Asia.

Bahkan, rumah peninggalannya yang cukup megah dan luas itu sekarang dijadikan museum sekaligus menjadi kantor OJK Jawa Tengah.

Kepala Kantor OJK Jateng Sumarjono mengatakan Oei Tiong Ham adalah konglomerat Asia Tenggara, dan terkenal dengan sebutan raja gula Asia. Pernyataan itu dikatakan saat mendampingi Radio Idola berkeliling di rumah peninggalan Oei Tiong Ham di Jalan Kiai Saleh Semarang, kemarin.

Sumarjono menjelaskan, rumah peninggalan Oei Tiong Ham sekarang menjadi kantor OJK Jateng dan sejak 4 Februari 1992 telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya melalui SK Wali Kota Semarang Nomor 646/50/1992.

Rumah Oei Tiong Ham berdiri di atas lahan seluas 7.560 meter persegi, tidak hanya berupa bangunan megah tapi juga dilengkapi taman indah dan kebun binatang mini.

Menurutnya, sejak 2016 lalu bangunan peninggalan Oei Tiong Ham digunakan sebagai kantor OJK Jateng dengan status sewa dan pada 2018 rumah milik konglomerat Asia itu kini resmi dibeli OJK.

OJK tetap menjaga kelestarian budaya dari bangunan cagar budaya tersebut, dan kini sebagian ruangan dijadikan sebagai museum.

“Informasi ini kami dapat dari kurator dan ada sejarahnya. Kita kerja sama dengan berbagai sumber dan ada komunitasnya. Karena kaya raya itu di halaman belakang ada taman lengkap dengan mini zoo. Usahanya tersebar di seluruh dunia,” kata Sumarjono.

Lebih lanjut Sumarjono menjelaskan, beberapa ornamen di setiap sudut bangunan bekas rumah Oei Tiong Ham masih tetap dipertahankan.

Pihaknya juga melakukan renovasi dan perbaikan bangunan pada 2016 dan 2020, berkoordinasi dengan Dinas Penataan Ruang Kota Semarang bersama tim Ahli Cagar Budaya Kota Semarang.

“OJK akan terus berkomitmen memelihara dan menjaga gedung cagar budaya ini, dan mengalokasikan anggaran rutin pemeliharaan gedung setiap tahunnya. Sehingga, benar-benar membawa manfaat yang lebih besar lagi kepada masyarakat,” pungkasnya. (Bud)