Meski Antre Mengular, Masyarakat Tetap Kebagian Beras

Beras Sachet
Petugas Bulog Jateng menyiapkan beras yang dijual di Gerakan Pangan Murah di Halaman Kantor Kecamatan Gayamsari, Jumat (8/3).

Semarang, Idola 92,6 FM-Masyarakat rela antre panjang guna membeli beras yang dijual di Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman kantor Kecamatan Gayamsari, Jumat (8/3).

Meskipun antrean panjang, namun masyarakat tetap senang karena bisa membeli beras dengan harga terjangkau.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Rahmat Dwisaputra mengatakan kegiatan GPM merupakan penguatan sinergi bersama, dalam rangka mengendalikan inflasi yang diakibatkan kenaikan harga komoditas pangan.

GPM serentak dilakukan di beberapa kabupaten/kota mulai dari Kota Semarang, Surakarta dan Kabupaten Cilacap serta Batang.

Menurut Rahmat, antusias masyarakat cukup tinggi mendatangi pasar murah yang diadakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia bersama pemprov dan sejumlah stakeholder terkait melibatkan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Jateng.

Rahmat menjelaskan, kenaikan harga beras sebenarnya sudah terjadi sejak triwulan tiga 2023 kemarin.

Menyikapi kondisi tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia bersama Pemprov Jateng gercep mengambil sikap dengan membuka kios Pangan Aman Tersedia Untuk Warga Kita (Pandawa Kita) di triwulan empat 2023 guna memotong mata rantai pemasaran komoditas beras.

“Dan ternyata langkah itu bisa lebih rendah sekitar Rp2 ribu sampai Rp2.500 dari harga pasar. Jadi ada efeknya. Insya Allah kalau ini terus bergulir, artinya tidak semua beras yang baik dibawa ke luar Jawa Tengah,” kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, meskipun masyarakat terlihat antre membeli beras tetapi tidak perlu khawatir karena persediaan beras di GPM cukup untuk kebutuhan masyarakat.

Sebab, dari Perum Bulog Jateng menyiapkan beras sebanyak 24 ton di GPM Kecamatan Gayamsari.

“Harapannya, masyarakat tidak perlu khawatir tidak kebagian beras karena stoknya cukup,” pungkasnya. (Bud)