Penggunaan QRIS Berhasil Tekan Peredaran Uang Palsu

Semarang, radio idola 92,6 fm – Peningkatan penggunaan uang eletronik atau QRIS di masyarakat dinilai mampu menekan peredaran uang palsu di masyarakat. Data Bank Indonesia Jawa Tengah menyebutkan bahwa temuan uang palsu dalam lima tahun terakhir terus mengalami penurunan.

Kepala perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra mengatakan, pada tahun 2023 lalu jumlah temuan uang palsu mengalami penurunan sebesar 26 persen dibandingkan 2022.

“Rata – rata lima tahun terakhir temuan uang palsu ada 7.000 lembar. Kalau tahun 2023 mengalami penurunan 26 persen dibanding tahun 2022,” ujarnya

Menurut Rahmat, pengguna QRIS di jateng terus meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat saat ini pengguna QRIS di Jateng mencapai 5,6 juta orang dengan jumlah transaksi mencapai 12,34 juta kali.

” volume transaksi QRIS di Jateng itu nomor 6 terbesar secara nasional dengan pertumbuhan 75,78 persen,” ungkapnya

Rahmat menambahkan, Bank Indonesia terus memperluas penggunaan QRIS diantaranya dengan menggandeng dewan masjid. Hal ini akan mempermudah masyarakat untuk memberikan sumbangan ke masjid serta meminimalkan terjadinya moral hazard.

“Dengan menggunakan QRIS maka akan meminimalkan terjadinya moral hazard dan uang palau,” ungkapnya

Namun demikian ia juga meminta untuk masyarakat atau pengelola masjid untuk selalu memastikan keaslian QR code, agar tidak terjadi penyalahgunaan.

” Harus dicek terus QR code yang dipasang apakah sudah sesuai. Jangan sampai nanti disalahgunakan,” pungkasnya