Baltasar Klau Nahak (Ka Ball), pendiri Perpustakaan Keliling Agape di Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat Daya. Ia meraih SATU Indonesia Awards 2024 tingkat Provinsi. Penghargaan Architect of The Future-Muda 30 dan "Best Project" Townhall Muda, serta Duta Mangrove Indonesia Favorite 2025.(Foto; Ball)

Yogyakarta, Idola 92.6 FM- Sosok satu ini bersama dua rekannya, mendirikan perpustakaan keliling Agape di Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat Daya. Hal itu mereka lakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan literasi khususnya di kampung-kampung yang ada di daerahnya.

Sosok itu adalah Baltasar Klau Nahak (akrab dipanggil Ka Ball), pendiri Perpustakaan Keliling Agape di Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat Daya. Tahun lalu, ia meraih SATU Indonesia Awards 2024 tingkat Provinsi. Tak hanya itu, ia juga meraih penghargaan Architect of The Future-Muda 30 dan “Best Project” Townhall Muda, serta Duta Mangrove Indonesia Favorite 2025.

Kepada radio Idola, Ka Ball bercerita, ia mendirikan perpustakaan keliling (perpusling) Agape karena banyak anak di kampung yang belum bisa membaca. Dan masih minimnya fasilitas membaca. Hingga pada 5 November 2025, berdirilah perpustakaan keliling Agape bertepatan dengan pandemic covid-19.

“Seiring waktu, saya turun kampung, ternyata minat baca adik-adik tinggi, tapi gak ada buku. Besok kakak datang lagi gak ya? wah besok datang lagi. Kebetulan di rumah ada buku, akhirnya mendirikan perpusling Agape,”ungkap Ka Ball yang sedang menempuh kuliah di Yogyakarta, pagi (08/12) tadi.

Kegiatan Perpustakaan Keliling Agape di Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat Daya.(Foto; Ball)

Lima tahun berjalan, koleksi buku terus bertambah. Jika pada awal berdiri, perpusling Agape mengoleksi 2 ribu buku, kini sudah mencapai 5 ribu buku bacaan. Hampir semua buku di Agape berbicara tentang lingkungan.

Perpustakaan Keliling Agape sudah menyusuri lebih dari 30 kampung di pelosok Papua Barat Daya. Dengan harapan untuk mengatasi akses pendidikan di Sorong Selatan, Ka Ball bersama para relawan secara rutin mengadakan kegiatan seperti Literasi Lestari, book party, lapak baca gratis hingga Eco-literacy Camp.

Kegiatan Eco-literacy Camp meliputi di antaranya: penanaman pohon, bersih-bersih kampung hingga edukasi ecobrick dari sampah plastik dan pelatihan pupuk organic.

Lalu apa harapan Ka Ball terhadap perpusling Agape?

Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Baltasar Klau Nahak (Ka Ball), pendiri Perpustakaan Keliling Agape di Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat Daya.(yes/her)

Simak podcast wawancaranya:

Artikel sebelumnyaBagaimana Arah Kebijakan Pendidikan Selama 2025 dan Agenda Perbaikan Menyongsong 2026?
Artikel selanjutnyaJateng Didorong Jadi Pionir Transisi Energi