Semarang, Idola 92.6 FM-Para guru adalah garda terdepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan setiap tanggal 25 November, kita memperingati Hari Guru Nasional—sebuah momentum untuk menengok kembali perjalanan, tantangan, sekaligus harapan terhadap dunia pendidikan kita.
Tahun ini, refleksi kita terasa semakin relevan. Kita hidup di tengah arus perubahan yang begitu cepat. Era digital menuntut adaptasi, bukan hanya dalam hal penggunaan perangkat teknologi, tetapi juga dalam perubahan mindset (pola pikir). Guru dituntut untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, mampu merespons perkembangan zaman, serta mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif dan relevan bagi peserta didik yang juga semakin dekat dengan dunia digital.
Momentum Hari Guru Nasional tahun ini juga beriringan dengan berbagai kebijakan baru. Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sedang mendorong digitalisasi pembelajaran sebagai bagian dari transformasi pendidikan nasional. Pemerintah baru saja meluncurkan program “Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas,” sebuah inisiatif untuk mempercepat pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar. Peluncuran yang diikuti lebih dari seribu sekolah dari seluruh Indonesia ini menunjukkan bahwa digitalisasi bukan lagi sekadar pilihan, tetapi kebutuhan.
Namun, pada akhirnya pertanyaan yang perlu kita renungkan adalah: Siapkah guru kita menghadapi era digital ini? Kita ketahui, transformasi guru bukan hanya soal kemampuan mengoperasikan perangkat, aplikasi, atau platform pembelajaran. Lebih dari itu, transformasi berarti membangun mindset baru—mindset abad ke-21 yang adaptif, terbuka, kolaboratif, dan berorientasi pada pembelajaran sepanjang hayat.
Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan transformasi guru di era digital? Mindset seperti apa yang perlu dibangun? Apa tantangan terbesar dalam meningkatkan kompetensi guru saat ini? Dan bagaimana dunia pendidikan—baik dari sisi kebijakan maupun implementasi di sekolah—dapat memastikan guru-guru kita tidak tertinggal?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, nanti kami akan berdiskusi dengan narasumber: Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung/pengamat kebijakan pendidikan, Prof Cecep Darmawan dan Rektor Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (periode 2018-2022), Johanes Eka Priyatma, PhD. (her/yes/dav)
Simak podcast diskusinya:













