Seorang lansia sedang ikut memeriksakan kesehatan lewat program Spelling.

Semarang, Idola 92,6 FM-Gejala gangguan jiwa berupa depresi ringan maupun rasa cemas, rentan menghinggapi para orang lanjut usia (lansia).

Terutama, lansia yang tinggal sendiri di rumah tanpa ada anak yang menemani.

Dokter spesialis jiwa RSJD RM Soedjarwadi Klaten, dr Dwi Rejeki Nursanti mengatakan dari tujuh pasien yang mengalami kecemasan dan depresi ringan tersebut, adalah orang tua yang tinggal sendiri di rumah. Hal itu dikatakan saat ditemui di kegiatan dokter spesialis keliling di Wonogiri, pekan kemarin.

Menurutnya, dari 10 pasien yang diperiksa itu rerata usianya di atas 50 tahun.

Tercatat, ada dua orang berusia 65 tahun dan dua orang usia 57 tahun serta lima orang berusia 50-51 tahun, dan hanya ada satu orang berusia 40.

“Banyak (gangguan kejiwaan) yang ditemukan adalah kecemasan dan depresi ringan. Dari 10 pasien, ada 7 sendiri yang datang di sini (konsultasi kecemasan dan depresi). Tadi ada dua orang yang merasa sendiri karena anaknya merantau semua. Agak depresi karena rindu pada anaknya,” kata dr Dwi.

Dijelaskan dr Dwi, gejala-gejala seperti kecemasan dan depresi yang dialami orang tua atau lansia tersebut dapat dikurangi.

Misalnya dengan melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang terutama yang seusia, seperti pengajian, arisan PKK, posyandu lansia dan lainnya.

“Ada testimoni dari mereka (masyarakat) bahwa program Speling ini bagus buat masyarakat, karena bisa mengetahui kondisi kesehatan orang warga dengan cepat,” jelasnya.

Lebih lanjut dr Dwi menjelaskan, RSJD RM Soedjarwadi juga mempunyai program Sapu Jagad.

Melalui program itu, masyarakat dapat melaporkan apabila di lingkungannya terdapat orang dengan gangguan jiwa.

“Rumah sakit akan menjemput, melakukan pengobatan termasuk terapi dan membekali skill, setelah sembuh pasien dikembalikan lagi ke masyarakat,” pungkasnya. (Bud)