Semarang, Idola 92.6 FM – Tantangan bagi kaum muda kalau nanti berada di kabinet, bukan kapasitas, kapabilitas, kualitas dan intelektual-nya. Tapi, bagaimana memimpin birokrasi di dalam menyelenggarakan pembangunan.

Demikian disampaikan Hendri Satriyo, pengamat politik dan pakar komunikasi Universitas Paramadina Jakarta saat diwawancara Radio Idola Semarang, Rabu (10/07/2019).

โ€œAda birokrasi yang harus dipimpin pada saat mereka menjadi menteri,โ€ ujar pendiri lembaga survei Kedai Kopi ini.

Beberap anak muda yang berprestasi menjadi sorotan dan dinilai layak masuk bursa kabinet Jokowi-Maโ€™ruf Amin. Di antaranya, Nadiem Makarim (pendiri Go-Jek), Achmad Zaky (pendiri dan CEO Bukalapak), dan Inayah Wahid (Pegiat Gusdurian). Menurut Hendri, mereka selama ini dinilai berhasil membentuk perusahaan dan timnya sendiri. โ€œNah, kalau kementerian ini, timnya sudah ada. Ini tantangannya, bisa gak mereka,โ€ tuturnya.

Ilustrasi: Keepo.Me

Hendri memprediksi, tidak akan lebih dari 2 sosok menteri muda yang nanti bisa masuk dalam kabinet mendatang. Ia mengusulkan, alangkah lebih baik jika ide Presiden Joko Widodo kemudian diterapkan dalam sebuah full talent. Orang-orang yang berada pada level kementerian tapi tak perlu memimpion birokrasi tapi diberi kebebasan untuk melaksanakan ide kreatif yang tujuannya untuk pembangunan di Indonesia.

โ€œSebab, kalau dipaksakan nanti memimpin kementerian saya khawatirnya, belum apa-apa akan di-reshufle karena birokrasi menolaknya,โ€ tandasnya.

Hendri menekankan pula, pemimpin itu tak bisa dikarbit. Harus ada proses yang dibebankan padanya sehingga dia bisa mengikuti proses itu. (her)