Mendorong Pemerintah Memprioritaskan Riset dan Inovasi

Ilustrasi Inovasi

Semarang, Idola 92.6 FM – Pandemi Covid-19 membuka mata, bahwa riset dan inovasi memang harus menjadi prioritas. Bukan saja untuk keluar dari wabah ini tapi juga untuk meraih mimpi masa depan menjadi bangsa yang maju, unggul, dan bermartabat di mata dunia. Apalagi ke depan, kita tengah menyongsong mimpi besar Indonesia Maju 2045.

Yanuar Nugroho, Penasihat Centre for Innovation Policy and Governance, dan Deputi II Kepala Staf Kepresidenan RI tahun 2015-2019 dalam akun twitternya menyebut, memasuki bulan ke-11 Pandemi, penanganan krisis belum menampakkan hasil maksimal. Banyak hal yang diusahakan seperti pengendalian massa melalui PSBB dan PPKM. Bahkan, beberapa kampus dan lembaga penelitian memacu riset untuk menghasilkan berbagai temuan.

Mulai dari GeNose (UGM), ventilator (BPPT dan ITB), I-Nose (ITS), hingga proses pembuatan vaksin merah putih (Pemerintah dan Eijkman). Dari segi upaya, riset dan inovasi ini tak perlu diragukan.

Meski capaian itu menggembirakan, Yanuar memberi catatan, dari kaca mata tata kelola, seluruh upaya itu seperti coba-coba. Tidak menunjukkan rencana dan desain, apalagi kepemimpinan dan dan strategi dalam riset dan inovasi di negeri ini.

Mengingat begitu pentingnya riset dan inovasi sebagai landasan mewujudkan mimpi Indonesia Maju 2045, maka bagaimana mendorong pemerintah agar memprioritaskan ekosistem riset dan inovasi? Peta jalan (road map) atau langkah-langkah apa yang mesti segera disusun sejak saat ini? Apa pula tantangan mengelola riset dan inovasi?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, nanti kita akan berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Yanuar Nugroho (Penasihat Centre for Innovation Policy & Governance; Anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia; Visiting Senior Fellow ISEAS Singapura; Deputi II Kepala Staf Kepresidenan RI 2015-2019); Prof Mochamad Ashari (Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya); dan Prof. Bambang PS Brodjonegoro (Menteri Riset dan Teknologi Indonesia / Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia). (her/andi odang)

Dengarkan podcast diskusinya: