Kemenperin Gelorakan Bangga Buatan Indonesia

Gati Wibawaningsih
Gati Wibawaningsih, Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengajak masyarakat Indonesia, mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia Yogya Solo dan Semarang (BBI Joglosemar). Gelaran acara tersebut, rencananya akan diadakan pada akhir Mei 2021 di areal Candi Borobudur.

Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan gerakan BBI Joglosemar, sebelumnya sudah pernah dilakukan pada 2020 dan diluncurkan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Pernyataan itu dikatakannya usai bertemu Gubernur Ganjar Pranowo, kemarin.

Gati menjelaskan, Gerakan BBI Joglosemar mendorong peningkatan kualitas dan daya saing produk yang dihasilkan produsen dalam negeri khususnya pelaku UMKM. Tujuan akhirnya, agar pasar dalam negeri bisa diisi produk UMKM sebagai pengganti produk impor yang membanjiri pasar dalam negeri.

Menurut Gati apabila masyarakat membeli produk dalam negeri, maka akan menggerakkan industri atau UMKM. Apabila ekonomi bergerak, maka semua orang mempunyai pekerjaan dan pemasukan.

Gati menyebutkan, pada akhirnya semua orang akan sejahtera dan angka pengangguran dalam negeri berkurang.

“Yang paling penting satu hal adalah, bapak gubernur dukung kami untuk pelaksanaan Joglo Semar di Jawa Tengah. Jadi, nanti event ini diharapkan pak gubernur dan kita semua bahwa informasi mengenai Bangga Buatan Indonesia khususnya Joglo Semar ini informasinya terus sampai akhir tahun. Supaya orang tahu bahwa UMKM kita bisa bikin apa saja sih, khususnya industri dalam negerinya,” kata Gati.

Gati lebih lanjut menjelaskan, dengan membanjirnya produk-produk produsen dalam negeri atau pelaku UMKM itu akan semakin menumbuhkan rasa cinta terhadap produk lokal. Sehingga pada akhirnya, masyarakat lebih membeli produk lokal dan meninggalkan produk impor.

“Tujuan berikutnya adalah mampu meningkatkan jumlah industri kecil menengah yang onboarding, dan menciptakan nilai tambah bagi pelaku usaha. Sehingga, juga mampu meningkatkan permintaan produk dalam negeri,” pungkasnya. (Bud)