Wagub Taj Yasin berbicara tentang upaya penanganan penyakit TBC.

Semarang, Idola 92,6 FM-Penanganan penyakit Tuberkulosis (TBC), Pemprov Jawa Tengah telah menganggarkan Rp1 miliar.

Pemprov berkomitmen, untuk menanggulangi penyakit TBC di wilayahnya.

Wagub Taj Yasin mengatakan pemprov telah mengaktifkan tim percepatan penanggulangan tuberkulosis (TP2TB), dan membuat rencana aksi daerah (RAD) di provinsi dan masing-masing kabupaten/kota. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.

Gus Yasin menjelaskan, Pemprov Jateng telah berkomitmen untuk mengejar target penemuan dan pengobatan masyarakat yang terkena tuberkulosis.

Hal itu selaras dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.

“Kita concern terhadap pertumbuhan ekonomi, kita ajak banyak investor asing masuk ke Jawa Tengah, salah satu yang dilihat adalah indikator TBC ini, masih tinggi apa nggak, kalau masih tinggi maka mereka berpikir ulang. Untuk menyukseskan itu akan kami realisasikan (eliminasi TBC),” kata Gus Yasin.

Menurut Gus Yasin, secara umum kondisi TBC di Jateng sudah membaik.

Namun, yang masih menjadi tantangan adalah temuan terkait penderita.

Sampai dengan 25 Agustus 2025, capaian penemuan kasus TBC di Jateng baru mencapai 50 persen dari target Agustus sebesar 60 persen karena baru tercapai 53.480 kasus dari target tahunan sebesar 107.488 kasus.

“Kondisi di Jateng alhamdulillah membaik, kita yang belum mencapai target adalah penemuannya. Jadi akan kami lakukan untuk target-target 2025 ini, semakin banyak target yang bisa kita temukan terkait TBC ini semakin minim penularan. Kita tahu Jawa Tengah punya pengalaman terbaik penanganan covid, saya rasa ini lebih bisa lagi,” jelasnya.

Lebih lanjut Gus Yasin menjelaskan, program Speling yang digagas bersama Gubernur Ahmad Luthfi dan diintegrasikan dengan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari pemerintah pusat akan dijadikan sebagai corong screening tuberkulosis sampai di tingkat desa.

Seluruh Dinas Kesehatan dan rumah sakit di Jateng, telah dikerahkan agar masyarakat dapat terdeteksi.

“Speling efektif untuk screening TBC. Saya pernah mengawal juga, ketika ditemukan langsung kita distribusikan ke rumah sakit, puskesmas, dan lainnya untuk pengobatan lebih lanjut,” pungkasnya. (Bud)