Semarang, Idola 92.6 FM-Kepercayaan adalah fondasi utama dunia perbankan. Tanpa kepercayaan, masyarakat enggan menitipkan uangnya di bank dan sistem keuangan pun bisa terganggu.
Namun belakangan ini, sejumlah kasus pembobolan rekening nasabah, penggelapan dana oleh oknum internal bank hingga penipuan dengan modus penggantian kartu ATM, kembali mencuat ke publik.
Kasus-kasus ini tak hanya menimbulkan kerugian finansial bagi nasabah tapi juga menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan, Padahal, di sisi lain, inklusi keuangan tengah didorong besar-besaran oleh pemerintah agar semakin banyak masyarakat–terutama di daerah dan desa yang punya akses ke layanan keuangan formal.
Singkat cerita, masyarakat kini dihadapkan pada dilema: di satu sisi mereka didorong untuk menabung dan bertransaksi lewat bank tapi di sisi lain mereka khawatir dengan keamanan dan integritas sistem perbankan itu sendiri.
Maka, bagaimana membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan mengedukasi publik agar tetap percaya dan berani menabung di bank? Bagaimana pula menggemakan kampanye “jangan takut menabung di bank” untuk meningkatkan angka inklusi keuangan?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, yakni: Ekonom & Direktur Program dan Kebijakan Prasasti Center For Policy Studies, Piter Abdullah dan Ekonom Universitas Diponegoro Semarang, Prof FX Sugiyanto. (her/yes/dav)
Simak podcast diskusinya: