Sejumlah pelari antusias mengikuti Bank Jateng Borobudur Marathon 2025.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah ingin lebih banyak event marathon, yang digelar di provinsi ini.

Terutama, yang mampu menyedot perhatian dunia internasional dan menarik minat pelari mancanegara.

Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan Borobudur Marathon bukan sekadar event olahraga lari, tetapi di dalamnya ada wisata dan menggerakkan ekonomi masyarakat, terutama UMKM.

Menurutnya, event tahunan ini sudah menyatu dengan budaya masyarakat setempat.

Luthfi menjelaskan, tingginya antusiasme peserta mengikuti gelaran tersebut terbukti telah memberi dampak nyata bagi pertumbuhan pendapatan asli daerah (PAD) dan perekonomian masyarakat.

Oleh karenanya, diharapkan lebih banyak lahir event-event marathon di berbagai daerah di Jateng.

Bukan hanya event kelas daerah atau nasional tetapi untuk dunia internasional.

“Event Borobudur Marathon akan menjadi trigger untuk marathon-marathon yang lain. Ini akan kita lakukan secara terjadwal. Dengan banyaknya event marathon di Jawa Tengah, maka Jawa Tengah bisa menjadi ikon marathon dunia,” kata Luthfi.

Lebih lanjut Luthfi menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta, dan panitia telah menyiapkan bonus senilai total Rp600 juta untuk pemecah rekor dalam setiap kategori, baik pelari perempuan maupun laki-laki.

Bonus tersebut diberikan kepada pemecah rekor, khusus peserta dari Jateng.

“Kita sudah siapkan dari Bank Jateng sebanyak Rp600 juta, jadi yang pemecah rekor perempuan boleh, laki-laki boleh, kemudian yang anak/pelari khusus dari Jawa Tengah akan dapat. Total Rp600 juta akan kita bagikan,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu pelari muda Indonesia, Jingga yang berusia 17 tahun, juga tak kalah antusias mengikuti Borobudur Marathon.

Baginya, ajang ini bukan sekadar kompetisi, melainkan kesempatan belajar dari para senior.

“Ini tentang menyebarkan energi positif untuk teman-teman muda lainnya di luar sana,” ujar Jingga. (Bud)

Artikel sebelumnyaBorobudur Marathon Naik Kelas
Artikel selanjutnyaSatgas PASTI: 14 Ribu Lebih Entitas Keuangan Ilegal Sudah Dihentikan