Semarang, Idola 92,6 FM-Bus Trans Jateng yang dikelola Pemprov Jawa Tengah tidak untuk kepentingan bisnis, meskipun akan diterapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD).
Kepala Dinas Perhubungan Jateng Arif Djatmiko mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan pengelolaan Bus Trans Jateng, sebab, perkembangannya sejak 2017 hingga 2025 menunjukkan tren positif. Hal itu dikatakan usai bertemu Gubernur Ahmad Luthfi, pekan kemarin.
Menurutnya, pada tahun kemarin terdapat 9,5 juta penumpang, yang artinya masyarakat Jateng yang terlayani semakin banyak.
“Jadi, tadi ketemu pak gubernur terkait dengan UPTD Trans Jateng menuju PPK PLUD itu jadi seperti apa. Dan arahan pak gubernur pada prinsipnya, sebetulnya beliau mengapresiasi layanan terhadap Trans Jateng yang sudah kita kembangkan mulai tahun 2017 sampai dengan 2025 ini. Eh, progresnya juga cukup baik, cukup baik,” kata Arif.
Arif menjelaskan, karena Bu Trans Jateng sifatnya adalah transportasi umum, maka tidak mengarah pada bisnis, tetapi mengarah bagaimana layanan bisa dimanfaatkan masyarakat.
Rencananya ke depan, Bus Trans Jateng akan diintegrasikan dengan moda transportasi lain.
Yakni dengan angkutan subregional, angkutan kota dan angkutan pedesaan.
“Jadi, bukan menambah armada Trans Jateng, melainkan menggandeng layanan eksisting milik kabupaten/kota dan pedesaan agar terintegrasi dalam satu sistem,” jelasnya.
Arif menargetkan, pada 2027, integrasi layanan transportasi bisa menjangkau seluruh jenjang, mulai dari subregional hingga desa.
Dengan pendekatan ini, jumlah masyarakat yang terlayani diproyeksikan meningkat secara signifikan.
“Subregionalnya jalan, kotanya terhubung, kabupatennya terintegrasi, dan desa-desanya ikut tersambung,” pungkasnya. (Bud)












